Polisi Tak Putus Dirundung Presisi

Polisi Tak Putus Dirundung Presisi

Syahril Sahidir - CEO Babel Pos Grup--

JARGON Promoter --Profesional, Modern, dan Terpercaya-- yang diusung kepemimpinan Kapolri sebelumnya, tak begitu populer.  Maklum, karena saat itu kasus-kasus intern yang menimpa Polri tak begitu besar dan 'tinggi', dalam artian tak sampai menyentuh 'bintang-bintang'.

Oleh: Syahril Sahidir - CEO Babel Pos Grup

BERBEDA dengan ketika Kapolri dipimpin Jenderal Listyo Sigit Prabowo sekarang ini.  Jargon 'Presisi' yang diusung, benar-benar berat dan ditantang karena bagai 'menampar muka sendiri'.  

Presisi yaitu, prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan benar-benar diuji justru untuk institusi Polri sendiri.  Maksudnya, bagaimana Polri ketika harus 'presisi' ke dalam?  

Apakah tidak mengganggu soliditas?   

***

Setidaknya, ada 2 kasus --dari 3 kasus besar-- yang tengah menjadi sorotan publik membuat mata tersorot ke aparat hukum berbaju coklat ini.  

Polri berhasil lolos di ujian pertama, yaitu kasus Ferdy Sambo.  Semua tahu, ujian terberat benar-benar dihadapi Polri, karena yang dihadapi adalah 'rombongan orang dalam' yang tentunya tahu banyak strategi dan langkah pengungkapan suatu kasus.  

Satu-satunya dalam kasus Ferdy Sambo yang seolah jadi misteri adalah soal motif yang sesungguhnya apa?  

Kapolri sendiri dalam Rapat Dengan Pendapat (RDP) dengan DPR RI, hanya menyatakan motif masih didalami.  Apakah pelecehan seksual, atau perselingkuhan?  

Bahkan, Kabareskrim Komisaris Jenderal Pol. Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H. ketika ditanya soal motif, sempat berujar, yang tahu apa kejadian sebenarnya adalah Putri Candrawathi --istri Ferdy Sambo--, Almarhum Brigadir J, dan Tuhan?  

Dari sini tersirat, bahwa saksi kasat mata dan hidup yang tahu yang sebenar-benarnya kejadian hanya Putri.  Dan Putri sendiri tidak mungkin akan mengakui di luar pelecehan, karena secara interaksi sosial, pengakuan itulah satu-satunya yang membuat dia masih bisa diterima di keluarga --anak-anak dan suaminya--.  Meski publik tentu akan menolak apapun alasannya.  Mengingat ini sudah merenggut nyawa orang.

Lebih jelasnya lagi, Putri Candrawathi sangat tak mungkin misalnya menyatakan ada hubungan khusus antara dia dengan Brigadir J atau dengan yang lain?  Sekuat dan sedalam apapun jajaran polisi berupaya menguak pengakuan itu, tentu tak akan bisa?  Sementara kesaksian pihak lain --seperti dikemukakan sebelumnya, hanya Brigadir J dan Tuhan -- lah yang tahu.  

Jika polisi berhasil mengorek misalnya ada perselingkuhan di balik peristiwa itu, tentu Putri Candrawathi benar-benar 'habis'.  Baik secara hukum, lebih-lebih secara sosial kemasyarakatan.  Dia tentu akan dibenci publik secara umum, dan menjadi jatuh pula di depan anak dan suami serta keluarga besarnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: