Polres Pangkalpinang Bongkar Sindikat Pengedar Uang Palsu Lintas Provinsi
--
Terkait identitas pelaku, dikatakan Adi Putra, pihaknya belum bisa membeberkannya lantaran saat ini masih dalam pengembangan kasus.
"Dalam ungkap kasus ini, tim kami bagi dua yakni ke Palembang dan Jakarta untuk melacak komplotan upal yang sangat meresahkan dan merugikan masyarakat Kota Pangkalpinang, kami pastikan BB upal ini sangat banyak," katanya.
Ditambahkan Adi Putra, selain di Pangkalpinang, sindikat pengedar uang palsu ini juga beroperasi di wilayah Jabodetabek hingga di Provinsi Jawa Barat.
"Doakan kami agar bisa mengungkap kasus ini hingga ke akar-akarnya. Untuk keterangan resmi nanti akan disampaikan Kapolres Pangkalpinang.
Namun kami mengimbau agar masyarakat lebih teliti saat melakukan transaksi karena upal ini kualitasnya sangat baik, bahkan hanya bisa terdeteksi di perbankan," tandas Adi Putra.
Diberitakan sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pangkalpinang berhasil menangkap seorang pelaku yang diduga pengedar uang palsu (upal) di Kota Pangkalpinang.
Dari tangan pelaku, polisi menyita ratusan lembar uang pecahan seratus ribu rupiah senilai Rp5 juta.
"Ya benar kita berhasil menggagalkan uang palsu siap edar. Pelaku sudah diamankan beserta barang bukti uang palsu pecahan seratus ribu.
Saat ini kita masih pengembangan kasus," ungkap Kasat Reskrim Polres Pangkalpinang, AKP Adi Putra saat ditemui babelpos.id, Selasa (11/10/2022) lalu di ruang kerjanya.
Adi Putra mengatakan, pengungkapan kasus uang palsu ini berawal dari laporan masyarakat. Dimana belakangan ini, peredaran uang palsu di wilayah hukum Polres Pangkalpinang sudah cukup meresahkan.
"Jadi kepada masyarakat kami harap untuk lebih waspada dan hati-hati terutama para pedagang. Teliti dulu uang yang dibayarkan pembeli, jika ada hal yang mencurigakan, segera lapor ke pihak kepolisian," imbuh Adi Putra.
Perwira balok tiga ini mengakui, uang palsu yang berhasil disita ini sekilas mirip uang asli.
Bahkan setelah dilakukan pemeriksaan mengunakan lampu ultraviolet, katanya, diperkirakan uang palsu tersebut 90 persen mencapai kemiripan dengan aslinya.
"Dari mulai bahan kertas, logo dan benangnya itu semua ada. Makanya, sepintas wajar banyak warga Pangkalpinang yang tertipu akan uang palsu tersebut.
Untuk informasi selanjutnya, kami akan pers rilis dengan media, karena saat ini masih dalam pengembangan," tukas Adi Putra. (pas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: