Balita 2 Tahun di Sungaiselan Lahir Tanpa Anus, Orang Tua Trauma ke Rumah Sakit
Balita tanpa anus bersama kedua orangtuanya.--
BABELPOS.ID, SUNGAISELAN - Lahir tanpa anus atau lubang buang air besar, Siti yang masih berusia 2 tahun, balita anak warga Kelurahan Sungai Selan, Kecamatan Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) terpaksa BAB lewat kemaluan.
Lurah Sungai Selan, Gumala Erlena Dewi mengatakan, kemungkinan bayi tersebut lahir bukan di rumah sakit atau bidan, karena jika lahir di bidan atau rumah sakit, kondisinya pasti akan langsung ketahuan oleh petugas medis setempat.
BACA JUGA:Geger!! Seorang Bayi Laki-laki Ditemukan di Bawah Jendela Rumah Warga di Semabung Baru
"Sepertinya lahiran di dukun beranak, karena jika di bidan pasti langsung diketahui. Jadi yang tahu pertama itu petugas posyandu Pak Isan, yang mana saat anaknya umur sekitar 6 bulan dibawa ke Posyandu dan ditanya kenapa anaknya kurus, kata ibunya sengaja diberikan makan sedikit biar tidak BAB, soalnya tidak ada anus, terus BAB lewat kemaluan," tuturnya pada Kamis, (29/9/2022).
Ia mengatakan pihak medis setempat sudah membujuk orang tua untuk dibawa ke rumah sakit, namun orang tua anak tersebut tak mau.
"Orang tuanya bilang trauma, karena ada juga anak saudara yang dioperasi anus dan meninggal. Padahal sudah dibujuk oleh kepala puskemas dr. Feb waktu itu. Tapi orang tuanya tetap tidak mau sampai kita rayu dengan berbagai cara dan akhirnya luluh dan baru mau dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
BACA JUGA:Bayi dan Balita di Bangka Positif Covid-19
Ia juga menceritakan, bayi tersebut akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa disaat umurnya menginjak 1 tahun lebih.
"Pertama dibawa ke RSUD Bangka Tengah, terus dirujuk ke Rumah Sakit Siloam. Namun, waktu dibawa ke Siloam, pihak medis mengatakan belum bisa melakukan tindakan operasi karena ada ukuran yang harus dipenuhi. Saya gak tau ukuran apa, namun orang Siloam bilang gitu. Jadi orang tua anak itu disuruh kontrol setiap bulan untuk melihat kondisinya," terang Gumala.
Namun disayangkan, orangtua dari Siti tidak melakukan kontrol secara rutin dengan baik.
"Karena sejak awal, orangtuanya tidak mau, jadi tidak rutin. Padahal pihak kelurahan pasti akan fasilitasi. Perlu mobil kita pinjamkan, gak ada biayapun pasti dibantu Kesra, Dinsos dan Baznas, karena di Bangka Tengah ini alhamdulillah pasti tak pernah telantarkan warganya," tutur Gumala.
BACA JUGA:Satu Bayi dan Satu Balita Terpapar Covid-19, Sembuh 19 dan Positif 13
Ia juga mengatakan, keluarga Siti memang termasuk keluarga tidak mampu. Namun, pihaknya yakin pemerintah bisa membantu dengan maksimal.
"Intinya, sekarang ini aksi dari orang tuanya mau atau tidak kontrol rutin sampai ukuran yang disebutkan pihak medis tercukupi dan bisa dilakukan tindakan operasi. Pastinya kelurahan juga akan fasilitasi," imbuhnya. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: