Jerit & Nurani Ibu

Syahril Sahidir - CEO Babel Pos Grup--
Ia menyatakan sebelum penembakan terjadi, Putri Candrawathi berada di lantai tiga rumah pribadi di Jalan Saguling III, Duren Tiga. Saat itu sang jenderal Ferdy Sambo tengah menanyakan kesanggupan Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR dan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E untuk mengeksekusi Brigadir J.
Berarti, Putri tahu persis rencana sang suami dan itu berarti ia juga sudah merestui? Bukankah prihal rencana itu sebelumnya juga sudah diungkapkan dengan Putri selaku istri.
"(Keberadaan Putri, red) ada di lantai tiga saat Ricky dan Richard ditanya kesanggupan untuk menembak almarhum Yosua," kata Agus.
Lebih dari itu, Putri Candrawathi juga yang yang mengajak Brigadir Yosua, Bripka RR, Bharada E, dan supirnya Kuat Ma'ruf ke lokasi kejadian.
Putri juga bersama Ferdy Sambo menjanjikan uang kepada Bharada RE, Bripka RR, dan KM agar menutup mulut mengenai aksi penembakan itu. Bharada E dijanjikan uang Rp 1 miliar, sementara Bripka RR dan KM masing-masing Rp 500 juta.
Dari semua ini, terlihat peran Sang Ratu Duren 3 itu demikian aktif. Bukan hanya diam saja, bukan pula pasrah, apalagi berupaya menghalangi persekongkolan jahat tersebut. Tapi ikut sebagai perencana.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: