Polisi, Kapolri, Hingga ke Jokowi
Syahril Sahidir - CEO Babel Pos Grup--
Lebih dari itu, dari awal peristiwa ini begitu ditutup rapat sangat kental. Bagaimana peristiwa tanggal 8 Juli, baru tanggal 11 Juli diungkapkan ke publik? Hebatnya, di era Medsos yang nyaris tak terkendali ini, juga tidak ada yang tahu, sehingga tanggal 9 - 10 Juli peristiwa ini pun belum ada terpublikasikan.
Perkembangan yang ada sekarang, publik disajikan dengan berbagai dugaan dan persepsi. Kapolri dengan posisinya yang berdiri tegak dan sudah memperlihatkan sikap tegasnya, adalah harapan untuk menjelaskan bagaimana peristiwa itu sebenarnya terjadi, dan tentu saja jawaban itu dengan menjawab semua persepsi secara logis dan ilmiah.
Kapolri tentu dalam jawabannya tidak harus memuaskan semua kehendak publik. Tapi Kapolri harus menjelaskan bagaimana sebenarnya, karena kebenaran adalah kuncinya. Kapolri tentu akan tetap menempatkan peristiwa ini sebagai sebuah peristiwa, tanpa kepentingan apapun apalagi terseret ke opini publik dan asumsi politik.
Pesan Presiden, Jokowi yang ditegaskan Kapolri, agar mengusut kasus ini secara transparan, memperlihatkan bahwa pertaruhan kasus ini bukan hanya nama institusi Polri, bukan hanya Kapolri, tapi juga Presiden Jokowi, yang berarti Pemerintahan sekarang ini.
Sekali lagi, kuncinya adalah kebenaran, dan bagaimana sebenarnya.
Tindakan yang diambil terhadap Jenderal Ferdi Sambo, bisa menjadi awal kembali bangkitnya persepsi positif publik. Karena dia adalah tokoh kunci dan tertinggi dalam peristiwa itu.
Sekali lagi, kebenaran, bukan dengan memaksa membenarkan asumsi publik, apalagi tergiring ke opini kepentingan.
Karena yang banyak juga belum tentu benar.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: