Polisi, Kapolri, Hingga ke Jokowi

Polisi, Kapolri, Hingga ke Jokowi

Syahril Sahidir - CEO Babel Pos Grup--

KETIKA ratusan pelaku atau pemain Narkoba ditangkap polisi, masyarakat akan menilai, biasa-biasa saja.  Bukankah itu memang tugasnya.  Tapi ketika 1 oknum polisi terlibat Narkoba, maka institusinya yang terseret jadi negatif semua.

Oleh: Syahril Sahidir - CEO Babel Pos Grup

BAHKAN dulu seringkali kita dengar anekdot masyarakat, soal polisi.  

''Jika kita lapor hilang ayam, malah jadi kehilangan kambing...''

Pernah dalam sebuah diskusi dengan Kapolda Babel beberapa tahun silam, ketika Kapolda dijabat Jenderal Ruum Murkal, penulis tegaskan perlu kebaikan berulang-ulang bagi polisi untuk memperbaiki persepsi dan citra organisasinya.

''Dan itu sangat berat, karena panas setahun bisa dihapus hujan sehari. Ketika polisi berulang kali berhasil dalam menyelesaikan tindak pidana, namun satu saja tindak pidana itu melibatkan oknum polisi, maka keberhasilan yang berulangkali itu menjadi hilang...'' ujar penulis.

Dan itu diakui Ruum Murkal ketika itu. Bahkan, dalam sebuah pertemuan dengan para tokoh masyarakat Babel, --saat itu semua menyambut antusias pertemuan itu, karena untuk pertama kalinya seorang Kapolda berani membuka diri, dan siap dikritik habis-habisan--, Ruum Murkal sendiri membuka pertemuan dengan sebuah anekdot.

***

Syahdan, seorang warga miskin berkirim surat ke Tuhan. Surat itu berisikan permintaan uang tunai ke Tuhan, sebesar Rp 5 juta.  Petugas pos yang saat itu kebingungan karena surat itu tanpa ada alamat yang dituju, akhirnya memberikan surat itu ke Polsek. Oleh anggota diserahkan ke Kapolsek.

Kapolsek yang dikenal alim mulanya tersenyum simpul, dan akhirnya timbul juga rasa kasihan ke pengirim surat.  Lalu ia berinisiatif mengumpukan uang sukarela dari para anggota termasuk Kapolsek sendiri. Terkumpullah uang Rp. 4,5 juta.  

Selanjutnya, pengirim surat dipanggil, dan dibilang, ini ada uang Rp 4,5 juga, permintaan Bapak terkabul.

Si pengirim surat pun langsung bersujud syukur di depan Kapolsek.  

''Terima kasih banyak Ya Tuhan, telah engkau kabulkan permintaanku. Tapi lain kali jangan dititip ke polisi Ya Tuhan, ini dipotongnya Rp 500 ribu,'' ujar si pengirim surat.

Kapolsek pun hanya tersenyum kecut. Warga yang hadir saat itu pun tertawa lepas, karena secara tersirat Jenderal Ruum Murkal menyatakan begitulah persepsi masyarakat saat itu terhadap polisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: