Sekda Mie Go Ingatkan SPPG BGN Jaga Kualitas MBG

--
Dalam hal ini BPOM juga bekerjasama dengan Dinas Kesehatan agar dapat memitigasi resiko dari terjadinya kasus-kasus keracunan makanan seperti tempat lain.
Agus juga menyebut untuk kejadian di Babel , dari yang sudah didata, memang sudah ada kejadian 1 kali yakni di Belitung Timur.
Dan berharap hal serupa tidak terulang lagi di tempat lain di Bangka Belitung.
BACA JUGA:Akui Kecewa Dengan Pemdes Pongok, Anggota BPD Pongok Rusak Kantor Desa
Ia memastikan akan siap apabila nanti ada kejadian, maka BPOM Pangkalpinang sudah punya laboratorium yang lengkap untuk melakukan pengujian sampel guna menentukan penyebab dari keracunan tersebut.
Agus menyebut bahwa kasus yang ditemukan kemarin di Belitung Timur dipastikan adalah berasal dari agent mikrobiologi bakteri salmonella, yaitu bakteri penyebab penyakit bawaan makanan, atau salmon rekayasa genetik (RG) yang diberi nama seperti salmon.
BACA JUGA:Petani Serdang Kecewa Bulog Tak Serap Gabah, Akui Baru Satu Kali Diserap
Agus juga menjelaskan bahwa untuk makanan yang layak konsumsi harus terbebas dari 3 macam bahaya cemaran.
Yakni cemaran fisik, cemaran kimia dan cemaran mikrobiologi.
Bahaya cemaran fisik bisa terjadi dalam bentuk adanya kerikil, isi staples atau rambut yang masuk ke dalam makanan.
Sedangkan bahaya kimia berasal dari bahan kimia berbahaya seperti formalin, borax dan sebagainya.
BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan dan Pertanian, PT Timah Serahkan Mesin Tanam Jagung ke Polres Bangka Selatan
Sedangkan cemaran mikrobiologi adalah bakteri yang sifatnya patogen atau kuman seperti parasit, salmonela, e.coli (Escherichia coli) yang bisa menyebabkan keracunan, diare dan lain-lain.
"Kejadian 1 bulan lalu di Belitung Timur, bisa saja karena disebabkan dari kurang higienis atau dari bahan baku maupun suhu dan waktu yang juga sangat menentukan, seperti misalnya antara waktu memasak dan penyajiannya terlalu lama, sehingga bisa menyebabkan tumbuhnya bakteri atau suhu yang juga berperan penting," jelas Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: