Timah untuk Merah Putih: Menjaga Kedaulatan SDA Babel di Usia 80 Tahun Kemerdekaan

Ujang Supriyanto --Foto: ist
Oleh: Ujang Supriyanto
Ketua Simpul Babel
___________________________________________
Delapan puluh tahun kemerdekaan Republik Indonesia adalah momentum penting untuk meneguhkan kembali makna kemerdekaan itu sendiri. Kemerdekaan bukan hanya dimaknai sebagai lepas dari penjajahan fisik, tetapi juga kedaulatan bangsa atas sumber daya alamnya. Dalam konteks Bangka Belitung, timah menjadi simbol nyata bagaimana sebuah daerah strategis memiliki peran vital dalam menopang perekonomian nasional dan sekaligus menjaga posisi Indonesia dalam rantai pasok global.
Timah bukan sekadar mineral tambang. Ia adalah komoditas strategis yang menopang industri elektronik, otomotif, energi, hingga pertahanan. Karena itu, keberadaan PT Timah Tbk sebagai BUMN strategis tidak hanya penting dari sisi ekonomi, melainkan juga bagian dari menjaga kedaulatan nasional. Ketika PT Timah berdiri tegak, maka yang dijaga bukan hanya neraca keuangan perusahaan, melainkan kepentingan merah putih.
Kontribusi Nyata BUMN untuk Daerah dan Bangsa
PT Timah memiliki tanggung jawab ganda: mencetak keuntungan sekaligus memberi kontribusi sosial, ekonomi, dan lingkungan. Melalui pajak, royalti, dan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), PT Timah mengalirkan manfaat langsung ke masyarakat dan daerah. Ribuan tenaga kerja lokal menggantungkan hidupnya di perusahaan ini, sementara sektor UMKM, koperasi, hingga jasa ikut berdenyut seiring aktivitas PT Timah.
Kontribusi semacam ini jarang sekali bisa dijumpai pada perusahaan swasta. Banyak perusahaan swasta yang datang hanya dengan satu tujuan: mengeruk keuntungan sebesar-besarnya. Mereka tidak memiliki kewajiban moral maupun legal yang sama untuk melakukan reklamasi, membangun fasilitas sosial, atau menguatkan perekonomian masyarakat lokal.
BACA JUGA:Bukan Cuma Pintar, Anak Perlu Cerdas Mengelola Emosi
BACA JUGA:Membentuk Karakter Generasi Muda Lewat Sekolah Berasrama: Belajar 24 Jam Tentang Hidup
Menjaga Keberlanjutan dan Lingkungan
Isu lingkungan menjadi salah satu tantangan terbesar dalam sektor pertambangan. Di sinilah perbedaan PT Timah dengan banyak pelaku swasta bisa terlihat jelas. Sebagai BUMN, PT Timah wajib melakukan reklamasi pasca tambang, riset teknologi ramah lingkungan, hingga upaya konservasi. Walaupun tantangan di lapangan masih besar, komitmen ini menegaskan bahwa PT Timah tidak bisa begitu saja meninggalkan lahan bekas tambang tanpa pemulihan.
Jika tambang hanya dikuasai perusahaan swasta tanpa kontrol negara, potensi kerusakan lingkungan akan semakin masif. Inilah alasan mengapa kehadiran PT Timah bukan hanya penting, melainkan mutlak untuk menjamin keberlanjutan pengelolaan timah di Bangka Belitung.
Kedaulatan Ekonomi di Usia 80 Tahun Merdeka
Delapan puluh tahun lalu, para pendiri bangsa berjuang agar Indonesia berdiri tegak sebagai bangsa merdeka. Kini, tantangan kita adalah bagaimana kemerdekaan itu bisa diwujudkan dalam bentuk kedaulatan ekonomi. Jangan sampai sumber daya strategis seperti timah jatuh ke tangan segelintir pihak yang hanya memikirkan laba pribadi.
Timah untuk merah putih berarti memastikan bahwa hasil bumi ini dikelola oleh negara, diawasi publik, dan manfaatnya dikembalikan kepada rakyat. Inilah makna sejati dari kemerdekaan ekonomi.
Di usia 80 tahun kemerdekaan, kita harus menegaskan kembali pilihan strategis: apakah kita ingin timah dikeruk habis-habisan oleh perusahaan swasta yang abai terhadap kepentingan masyarakat, ataukah dikelola oleh PT Timah sebagai BUMN yang memikul tanggung jawab ekonomi, sosial, dan lingkungan?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: