Kasus Gagal Ginjal Tinggi, Dinkes Pangkalpinang Ajak Gegah Melalui Germas dan CKG Rutin

--
BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Plt.Asisten II Bidang Perekonomian Kota Pangkalpinang, Juhaini mewakili Pj.Walikota Pangkalpinang, Jumat(11/07/2025) menghadiri kegiatan Kampanye Gerakan Masyarakat Sehat ( Germas) yang diselenggarakan di halaman Kantor Dinas Kesehatan Masyarakat Kota Pangkalpinang.
BACA JUGA:Wamendag Resmikan Pasar Perdagangan Sertifikat Energi Terbarukan
Dalam arahannya Juhaini mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai langkah strategis pemerintah dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mandiri.
Kampanye ini bukan sekedar ceremonial Tetapi ajakan untuk mengubah pola pikir, pola hidup tindakan masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan diri, keluarga dan lingkungan.
"Melalui pola hidup sehat, maka akan menjadi ikhtiar, mencegah penyakit, meningkatkan kualitas hidup, dan mengurangi beban pembiayaan di bidang kesehatan, khususnya di era pascapandemi.
Sebab daya tahan tubuh yang kuat dan kesadaran hidup sehat menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan ke depan," ujar Juhaini.
BACA JUGA:Kolaborasi dengan Bank Mandiri, PT Timah Tingkatkan Literasi Keuangan Bagi Karyawan
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr. Tri Wahyuni, juga menyampaikan bahwa kegiatan Germas ini dilaksanakan dalam rangka mendukung Program Asta Cita Presiden Prabowo dalam bidang kesehatan, mendukung gerakan kesadaran masyarakat untuk melakukan gerakan hidup sehat, termasuk dengan melakukan cek kesehatan gratis (CKG) setiap saat atau minimal 1 tahun sekali.
Dinkes sudah melakukan upaya ini di seluruh Pukesmas di Pangkalpinang termasuk di klinik swasta yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
BACA JUGA:Pasangan Manto - Suptri Berhasil Dapatkan Motor di Gaple Riza - Debby Cup
Diakui dr.Tri bahwa capaian CKG di Kota Pangkalpinang peminatnya masih kecil.
Misalnya dari 3000 orang yang sudah mendaftar atau mendownload aplikasi melalui Whatsapp (WA) Kemenkes, namun realnya yang memeriksa kesehatan ke pukesmas hanya 1000 orang.
Sehingga artinya tidak sampai setengahnya yang memanfaatkan layanan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: