Premanisme, Geng Motor, Kasus Pelecehan Anak Hingga Narkoba, Lantas Siapa Yang Butuh Polisi?

Premanisme, Geng Motor, Kasus Pelecehan Anak Hingga Narkoba, Lantas Siapa Yang Butuh Polisi?

Kapolres Bangka Selatan, AKBP Agus Arif Wijayanto--Foto: Ilham

Wilayah Prioritas Wilayah yang menjadi fokus perhatian antara lain wilayah industri, pasar, pabrik, dan warung UMKM di jalanan, karena aksi premanisme di daerah tersebut dapat meresahkan masyarakat dan mengganggu iklim investasi.

Koordinasi dengan Pemerintah Daerah

Kapolri berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait untuk mencari solusi dan memahami penyebab fenomena premanisme.

Operasi Pekat

Polri telah melaksanakan Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) sejak 1 Mei 2025 untuk memberantas premanisme, judi online, narkoba, dan terorisme.

Kapolri menunjukkan komitmen untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat serta mendukung program pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi. (Sumber AI).

BACA JUGA:MOMENTUM TAHUN BARU ISLAM 1 MUHARAM 1447 H

BACA JUGA:PERAN NAZHIR DALAM PENGELOLAAN & PENGEMBANGAN HARTA BENDA WAKAF

Atensi Kapolri Menjadi Keseriusan Kapolda Babel

Bersumber dari BABELPOS.id Kapolda Babel Irjen Pol Hendro Pandowo menyambut dengan tegas dan serius atensi dari Kapolri, premanisme maupun geng motor. Awal tahun 2025 menjadi awan kelabu bagi geng motor dan premanisme di Babel dengan satu tujuan jangan memberi ruang berkembangnya geng motor di Babel.

"Keberadaan geng motor ini sudah banyak meresahkan masyarakat dalam aktivitasnya yang melakukan berbagai tindak kejahatan, saya tak mau geng motor ini menjadi besar di Babel." (Kapolda Babel, Irjen Pol Hendro Pandowo).

Bayangkan saja, setiap aksi kejahatan yang di lakukan oleh oknum maupun kelompok ini Kepolisian langsung bergerak cepat dalam menanganinya, patut kita apresiasi bagaimana Polisi ini selalu mengutamakan keselamatan masyarakat kendati, cacian, perkataan kasar, melabeli citra polisi dengan kata yang tidak pantas tetapi polisi ini hanya diam dan tersenyum, walaupun di dalam hati mereka tersayat oleh perkataan kita. Pertanyaannya siapakah yang membutuhkan polisi. 

Strategi penanganan geng motor ini diterapkan dan diintruksikan langsung ke seluruh Polres di Babel dengan mengadakan Deklarasi Pembubaran geng motor. Wajah sangar personel Sat Reskriminal, pergerakan tenang dalam diam Sat Intelkam terus memantau pergerakan kelompok yang menamakan geng motor ini. Tak ada ampun,  mungkin kalimat ini yang cocok untuk kelompok geng motor ini. Tetapi kebaikan hati Polisi, pengayom masyarakat, kata kata gunakan hati nurani menjadi pengubah wajah sangar menjadi pandangan yang lembut, kata kata yang santun dan terus berbicara untuk kebaikan semua. 

Oknum kelompok ini yang mengatasnamakan geng motor setelah diselidiki ternyata masih banyak dari kalangan anak anak yang masih status bersekolah, masih di bawah umur, anak anak yang masa depan masih panjang. Lantas apakah oknum oknum seperti ini pentas mendapatkan perlakuan kasar seperti penjahat pada umumnya. Mari kita berfikir kurang santun apalagi Polisi melayani masyarakat, yang notabenenya geng motor ini sudah meresahkan,  membuat onar, membawa senjata tajam dengan gagah gagahan, tetapi Polisi ini masih harus humanis, tersenyum anggun. Ah, tak cocok dengan tampang sangarnya.

Namun, berkata langkah tegas nan humanis ini geng motor dan premanisme di Babel berkurang drastis dan anak anak sekolah saat ini fokus untuk bersekolah tidak lagi petenteng petenteng di jalanan. KITA YANG MEMBUTUHKAN POLISI.

KASUS ANAK dan NARKOBA DI BANGKA SELATAN 

Mungkin masih ada kasus kekerasan maupun pelecehan terhadap anak maupun narkoba di daerah di Provinsi  Babel yang dalam kondisi memprihatinkan. Tetapi kasus di Bangka Selatan adalah salah satu dari kegoisan, hawa nafsu, khayalan para oknum manusia yang tanpa berfikir dua kali untuk melakukan hal hal keji tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: