Dari Gelap Terbitlah Terang dan Sehat Berkat PLN

Dari Gelap Terbitlah Terang dan Sehat Berkat PLN

Petugas PLN saat memasang unit mikro pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan energy storage program Sorong Ultimate for Electrifying Surya untuk Negeri (SuperSUN) di Pulau Laiya, Kabupaten Pangkep. --Foto Antara

Oleh Nur Suhra Wardyah

___________________________________________

BABELPOS.ID, MAKASSAR - Berjalan menyusuri lorong-demi lorong dalam suasana gelap gulita, bahkan sesekali tersandung, menjadi hal biasa bagi seorang tenaga kesehatan yang hendak melakukan pekerjaan mulia bagi pasiennya.

Senter di tangan menjadi penerangan seadanya sebagai bekal setia agar segera sampai ke tempat tujuan. Itu semua demi sebuah amanah, memastikan layanan kesehatan bagi warga terpenuhi.

Sekitar pukul 02.00 Wita atau dini hari, dalam keadaan gelap, tenaga kesehatan bernama Harianti Hafid (31 tahun) berjalan sekitar setengah kilometer untuk memenuhi panggilan kemanusiaan yang menuntutnya harus bekerja di saat semua orang di sekelilingnya tengah tertidur lelap.

Dia adalah seorang bidan desa yang ditugaskan menjadi tenaga kesehatan di Pulau Laiya, Desa Mattiro Labangeng, Kecamatan Liukang Tupa'biring Utara, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, sejak lima tahun terakhir.

Bersama seorang kerabat pasien, dia bergegas ke rumah warga untuk segera memberikan pertolongan kepada seorang nelayan yang terluka selepas melaut. Pasien ini harus segera mendapat penanganan karena tidak mampu lagi berjalan, akibat luka tusuk ikan beracun saat melaut.

Penerangan yang tidak memadai membuat Harianti mesti bekerja keras menangani luka sayat pada kaki nelayan yang terus mengeluarkan darah.

Keringat mengucur membasahi badan mungilnya, menjadi salah satu tantangan saat menghadapi pasien yang dalam keadaan darurat. Jahitan demi jahitan dipastikan Harianti harus tetap sempurna, kendati pada keadaan yang serba terbatas.

"Pas ada pasien yang ditolong dalam keadaan darurat, keterbatasan kita itu mulai dari gerah karena kepanasan, gelap, apalagi dalam keadaan warga itu kesakitan, ini juga menjadi masalah bagi kami, saat memberikan pertolongan," ucap perempuan berhijab ini yang merupakan tenaga harian lepas atau tenaga honorer di Pangkajene dan Kepulauan.

BACA JUGA:Badan Karantina Pastikan Kesehatan Sapi Perah Impor Program Astacita

BACA JUGA:Capaian Imunisasi Polio Dosis Lengkap

Perasaan sedih juga menyelimuti Harianti bersama sejumlah warga, tatkala akan merujuk dan mendampingi seorang balita yang menderita sakit step atau kejang akibat demam. Jenis penyakit yang biasanya terjadi pada anak-anak berusia 6 bulan - 5 tahun ini harus segera ditangani langsung oleh dokter.

Kesabaran tenaga kesehatan itu betul-betul diuji untuk segera memberikan pelayanan terbaik bagi pasiennya, sementara penerangan menjadi kendala paling utama saat hendak ingin ke kota di tengah malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: antara