Pemetaan Partisipatif untuk Peningkatan Layanan Kesehatan Masyarakat

Pemetaan Partisipatif untuk Peningkatan Layanan Kesehatan Masyarakat

Pemetaan partisipatif untuk peningkatan layanan kesehatan masyarakat Kegiatan Sosialisasi Program kepada Dinas Kesehatan Kota Depok oleh Tim Pengabdian Masyarakat Geografi FMIPA UI pada 31 Mei.--Foto Antara/HO-FMIPA UI

Data ini selanjutnya dengan mudah menggunakan internet dapat membentuk presentasi informasi dalam bentuk spasial tematik.

BACA JUGA:Desain Baru Paspor Manifestasi Penguatan Dokumen Perjalanan RI

BACA JUGA:AHY Minta Jajaran Penuhi Kepastian Hukum Hak Atas Tanah Masyarakat

Pelatihan pemetaan partisipatif

Pentingnya data spasial untuk layanan kesehatan ini juga menjadi dasar bagi para mahasiswa di Departemen Geografi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA Universitas Indonesia (FMIPA UI) yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Depok, Jawa Barat, untuk melakukan pelatihan pemetaan partisipatif bagi kader puskesmas untuk dapat melakukan pemetaan sederhana secara mandiri.

"Untuk memperoleh data yang akurat tentang kesehatan, kita memerlukan orang lain yang memiliki informasi tersebut dalam skala luasan tertentu, seperti dengan cara menanyakannya pada puskesmas atau tokoh terkait lingkungan luasan tersebut yang memiliki informasi akan hal kesehatan. Sehingga akan diperoleh peta secara lengkap dan akurat mengenai informasi tertentu. Ini merupakan inti kegiatan pemetaan partisipatif," kata Iqbal Putut Ash Shidiq, M.Sc., Ph.D, dosen Geografi FMIPA UI yang menjadi pembimbing dalam program pengabdian masyarakat ini.

Dengan pertanyaan "Apakah ada pelayanan yang belum menjangkau wilayah-wilayah tertentu?", para mahasiswa dan kader puskesmas di Kota Depok memetakan lokasi-lokasi ambulans dengan cara pengisian formulir dan foto yang memiliki pengaturan lokasi.

Hal ini dilakukan untuk melihat keberadaan ambulans yang selanjutnya akan terlihat adanya pola titik mana yang belum dijangkau ambulans selama periode tertentu. Dengan skala kecamatan yang dipetakan, maka hasilnya dapat memperlihatkan jangkauan ambulans saat adanya kondisi gawat darurat di Kota Depok.

Pengambilan data tidak selalu mengharuskan enumerator ke lapangan. Formulir pada program ini menjadi alat utama pengambilan data lokasi-lokasi ambulans yang dipertimbangkan untuk kemudahan puskesmas menginput data serta banyaknya data yang perlu dikumpulkan dalam skalanya, yaitu kecamatan yang dikoordinasikan dan dipantau di grup WhatsApp.

BACA JUGA:Gerak Cepat Berantas Judi Online

BACA JUGA:Waspadai Tipu Muslihat

Selanjutnya dari hasil pemetaan dapat dianalisis aksesibilitas dan luas wilayah pelayanan setiap ambulans yang ada di Kota Depok.

Berbekal data yang dikumpulkan dengan foto-foto yang ber-geotag, Tim Pengabdian Masyarakat Geografi FMIPA UI memberikan pelatihan bagi setiap puskesmas di Kota Depok agar dapat mengumpulkan, membuat, hingga mempresentasikan petanya sendiri dengan bantuan aplikasi Google Photos, My Maps, dan Story Maps dengan hanya bermodalkan internet.

Google Photos menjadi aplikasi untuk mengumpulkan data, My Maps menjadi aplikasi untuk membuat informasi spasial, dan Story Map menjadi aplikasi untuk mempresentasikan informasi spasial sesuai dengan keinginan narasi masing-masing peserta.

Dengan pelatihan ini peserta tidak hanya mengetahui informasi spasial tematik, melainkan juga memahami dan memanfaatkan informasi spasial tematik pada bidang terkaitnya.

Tim UI berharap agar pelatihan dan pengenalan pemetaan partisipatif ini tidak hanya dapat menambah pemahaman pentingnya pemetaan dalam upaya-upaya perbaikan pelayanan kesehatan, namun juga agar puskesmas dapat memenuhi berbagai kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: antara