Lengkap! Pidato Perdana Presiden Prabowo Usai Dilantik

Presiden Prabowo mengepalkan tangan berteriak merdeka menutup pidato perdananya sebagai Presiden Republik Indonesia. --Foto Antara
Yang saya hormati dan saya muliakan, sultan dan yang dipertuan negara Brunei Darussalam, Paduka Sri Baginda Sultan Hassanal Bolkiah, Presiden Republik Filipina Yang mulia Ferdinan Marcos Jr bersama ibu Louise Marcos, Perdana Menteri Kerajaan Kamboja yang mulia Perdana Menteri HE Samdech Techo Hun Sen.
Perdana Menteri Korea yang mulia Han Duck-soo, Perdana Menteri Malaysia yang mulia Datok Sri Haji Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Negara Papua Nugini yang mulia James Marape, Perdana Menteri Republik Serbia Miloš Vučević, Perdana Menteri Republik Singapura yang mulia Lawrence Wong Perdana Menteri Kepulauan Solomon Yang mulia Jeremiah Manele Perdana Menteri Republik Demokratik Timor Leste yang mulia, Xanana Gusmao dan Perdana Menteri Vanuatu, Charlot Salwai Tabimasmas.
Wakil Presiden Republik Rakyat Tiongkok yang mulia Han Zheng, Wakil Presiden Republik Demokratik Rakyat Laos yang mulia, Pany Yathotou Wakil Presiden Republik Sosial Vietnam, Vo Thi Anh Xuan, Wakil Perdana Menteri Federasi Rusia yang mulia, Denis Manturov, Wakil Perdana Menteri rangkap Menteri Pertahanan Qatar Khalid bin Mohammad Al Attiyah.
Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri pertahanan Australia yang mulia Richard Marles, Wakil Perdana Menteri Selandia Baru yang mulia, Winston Peters dan Wakil Perdana Menteri dan Wakil Menteri Transportasi Kerajaan Thailand, Don Pramudwinai.
Utusan khusus Australia Cristian Wood, yang mulia Adel bin ahmed al jubair, Menteri Syaikh Mubrak, utusan khusus Mesir al azhari, utusan khusus Turki, Yasar Guler, utusan khusus khusus Perdana Menteri Perserikatan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara, David Lammy, utusan khusus presiden AS dan wakil tetap untuk PBB yang mulia Linda, Sekjen Jenderal Moeslim yang Mulia Abdul Salam, Utusan PM India, utusan khusus kerajaan Yordania, Perdana Menteri Jepang Komura Masahiko, utusan khusus Presiden Dewan Menteri Republik ItaliaMatteo Perego, utusan khusus Perdana Menteri Kanada Ian McKay, utusan khusus Presiden Republik Prancis Francois Corbin. Yang saya mulia perwakilan duta besar dan perwakilan negara-negara sahabat.
On behalf on the people Indonesia I would like to thank you for your distinguished present.
You honor us of by coming all the way on in the midst of your very busy schedule, to grace us with your present in our moment in constitutional sovereign.
BACA JUGA:Ini 49 Nama Calon Menteri yang Dipanggil Prabowo, 17 Pejabat Lama
*****
Saudara-saudara beberapa saat yang lalu di hadapan majelis yang terhormat ini, di hadapan seluruh rakyat Indonesia dan yang terpenting di hadapan Tuhan yang maha esa Allah SWT, saya Prabowo Subianto dan saudara Gibran Rakabuming Raka telah mengucapkan sumpah untuk mempertahankan UUD kita, untuk menjalankan semua UU dan peraturan yang berlaku untuk berbakti pada negara dan bangsa, sumpah tersebut akan kami jalankan dengan sebaik-baiknya.
Dengan penuh rasa tanggung jawab dan semua kekuatan yang ada pada jiwa dan raga kami. Kami akan menjalankan kepemimpinan pemerintah RI kepemimpinan negara dan bangsa Indonesia dengan tulus dengan mengutamakan kepentingan seluruh rakyat Indonesia termasuk mereka yang tidak memilih kami. Kami akan mengutamakan kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia di atas segala golongan apalagi kepentingan pribadi kami.
Tantangan rintangan hambatan dan ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia di tengah dinamika dan pergulatan dunia tidak ringan. Kita paham kita mengerti bahwa karunia yang diberikan yang maha kuasa kepada kita sungguh sangat besar dan beragam. Kita memiliki luas wilayah daratan dan lautan yang sangat besar, kekayaan alam yang sangat besar kita mengerti bahwa sumber alam ini terdiri dari sumber-sumber alam yang sangat penting untuk kehidupan manusia di abad ke 21 dan seterusnya.
Namun di tengah segala karunia tersebut di tengah kelebihan yang kita miliki yang memang membuat kita harus mengahadapi masa depan dengan optimis tetapi kita pun harus berani untuk melihat tantangan, rintangan, ancaman dan kesulitan yang ada di hadapan kita. Saya selalu mengajak saudara-saudara sebangsa dan setanah air untuk menjadi bangsa yang berani, bangsa yang tidak takut tantangan, bangsa yang tidak takut rintangan, bangsa yang tidak takut ancaman.
Sesungguhnya sejarah kita adalah sejarah dengan penuh kepahlawanan penuh pengorbanan penuh keberanian tidak hanya pemimpin-pemimpin tetapi keberanian rakyat kita menghadapi segala tantangan bahkan invasi-invasi dari bangsa lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: