P2KBP3A: 72 anak Stunting di Bangka Diasuh Bank

P2KBP3A: 72 anak Stunting di Bangka Diasuh Bank

Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Bangka 2024--

BABELPOS.ID, BANGKA - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bangka,  mencatat sebanyak 72 anak stunting diasuh oleh salah satu bank daerah.

Kepala DP2KBP3A Kabupaten Bangka, Nurita di Sungailiat, Rabu (8/5) mengatakan 72 anak stunting yang mendapat asuhan dari lembaga perbankan daerah tersebar di sejumlah wilayah kecamatan.

BACA JUGA:Kakanwil Kemenkumham Babel Hadiri Internalisasi Nilai Pancasila dalam Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

"Pola asuh anak stunting dari bank daerah tersebut yakni, pemberian makanan tambahan bergizi secara rutin dan kebutuhan peting yang lain sehingga diproyeksikan puluhan anak stunting tersebut dinyatakan sembuh," jelas dia.

Dia mengakui, intervensi yang dilakukan oleh salah satu bank mitra pemerintah daerah tersebut tentu memberikan dampak besar terhadap upaya menurunkan angka kasus stunting yang masih terdapat di beberapa desa lokasi fokus.

BACA JUGA:12 Mei Batas Akhir Penyerahan Syarat Calon Perseorangan Pilkada Beltim

Diketahui, angka kasus stunting di Kabupaten Bangka selama memasuki tiga tahun terakhir terus menurun. Pada tahun 2022 terdata kasus mencapai angka 329 kasus, tahun 2023 turun menjadi 320 kasus dan sekarang tinggal 255 kasus anak stunting.

"Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakat, swasta dan pihak lain bersama-sama membantu pemerintah dalam penanganan stunting," ujar Nurita.

BACA JUGA:Kolaborasi Penanganan Stunting, Jajaran Pemkab Bangka Tandatangan Komitmen Bersama

Peran lembaga keuangan daerah itu yang bersedia menjadi orang tua asuh anak stunting, dapat menjadi motivasi bagi pihak lain untuk melakukan tindakan sosial yang serupa.

Salah satu faktor determinan stunting yang memerlukan perhatian dan penanganan di Kabupaten Bangka sejak tahun 2022 sampai 2023 yakni, masih ada 16 anak yang belum mendapat layanan imunisasi lengkap.

BACA JUGA:Polisi Ungkap Kronologi Laka Tambang yang Tewaskan Penambang di Perlang

Meskipun angka itu mengalami penurunan dari sebelumnya ada 17 anak, namun hal ini harus mendapat penanganan serius. Begitu pula terdapat 33 anak yang lahir dari ibu yang memiliki riwayat kurang energi kronis.

Nurita optimis, target nihil "zero" stunting dapat tercapai jika dilakukan penanganan secara terpadu dan berkelanjutan.(dee)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: