Tahap Pertama Petani Babel Akan Dapat Bantuan Rp 200 Miliar Berupa Mesin Untuk Menggarap Lahan

Tahap Pertama Petani Babel Akan Dapat Bantuan Rp 200 Miliar Berupa Mesin Untuk Menggarap Lahan

IST/Dokumentasi Diskominfo Babel--

BABELPOS.ID, MERAWANG - Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) terus melakukan optimalisasi dan pompanisasi lahan untuk menunjang ketahanan pangan nasional. Terbaru, upaya tersebut ditunjukkan dengan penanaman padi di Desa Kimak, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, melalui kegiatan Percepatan Tanam dalam Rangka Antisipasi Darurat Pangan di Kep. Babel, Kamis (4/4/2024).

BACA JUGA:Dharma Wanita Kemenkumham Babel Tampil dengan Tenun Cual di Fashion Show Ramadhan 1445 H

Penanaman padi tersebut merupakan kegiatan yang dilaksanakan Balai Standarisasi Intrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian (Kementan) RI, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kep. Babel, TNI Angkatan Darat, Kepolisian Daerah (Polda) Kep. Babel, dan institusi lainnya yang tergabung dalam Forkopimda di Lingkungan Pemprov. Kep. Babel, serta Pemerintah Kabupaten Bangka.

BACA JUGA:Sambut Lebaran Idul Fitri Pakai Honda, Kobaran Honda Babel Lagi Berjutanya Promo Loh!

Adapun padi yang ditanami di atas lahan sawah redap Bahrin Lestari seluas lebih dari 100 hektare yang siap tanam dengan metode tebar ini, menggunakan varietas unggulan, yaitu Mentari 43 yang dirakit oleh Badan Litbang Pertanian, atau BSIP. Varietas ini berciri khas aromatik wangi pandan pulen. Nantinya, padi ini akan dikelola oleh Gabungan kelompok Tani Desa Kimak.

BACA JUGA:BREAKING NEWS! Tiga Bocah Tewas di Muara Jelitik Sungailiat

Penjabat (Pj) Gubernur Safrizal ZA menyebutkan, penanaman padi yang dilakukan hari ini merupakan tindaklanjut dirinya menghadap Menteri Pertanian beberapa waktu lalu. Selain penanaman padi, ia juga memberikan kabar positif bagi dunia pertanian di Negeri Serumpun Sebalai. Babel akan mendapatkan bantuan berupa mesin pertani pada tahap pertama sejumlah Rp 200 miliar. Bantuan ini untuk men-support para petani dalam menggarap lahan.

BACA JUGA:Safari Ramadan, Setiap Desa di Bangka Tengah Terima 20 Paket Sembako

"Kita di-support alat mesin pertanian, belum termasuk pupuk yang baru disetujui. (Alat) ini untuk membantu atas kurangnya petani yang hanya 20 persen dari 140 ribu. Artinya, ada sekitar hanya 28 ribu petani di Babel, ini cukup rendah. Oleh karenanya, perlu adanya mekanisasi supaya kita bisa mengejar produksi setidak-tidaknya kita bisa mempertahankan hasil-hasi sebelumnya sebesar 36 ribu ton. Jadi, kita masih hanya mampu memenuhi sela 26-36 persen dari 118 ribu ton (Kebutuhan)," ujar Pj Gubernur.

BACA JUGA:H-6 Lebaran, Arus Mudik Pelabuhan Sadai Masih Terpantau Normal

Dengan adanya bantuan alat pertanian ini juga akan membantu optimalisasi lahan yang saat ini sekitar 140 hektare di Desa Kimak meningkat menjadi lebih dari 200 hektare, selain untuk menambah jumlah lahan melalui program tambal luas lahan baru seluas 1.500 hektare se-Babel. Hal inilah menurut Safrizal perlu dukungan dan kerja semua pihak agar semua target yang dicanangkan dapat terpenuhi, apalagi Indonesia dihadapkan dengan fenomena El Nino yang akan mempengaruhi jumlah produksi.

"Ini semua supaya lahan yang masih ada di sini tetap terpelihara sebagai lahan sawah, karena lama-lama kalau tidak dipelihara akan terdesak oleh tanaman lain. Ayo bersama-sama turun ke pertanian, baik padi ataupun holtikultura lain, karena lahan di sini baik, subur, kalau ini dikerjakan akan produktif sekali sebagai sumber pendapatan. Saya kira pemprov, pemkot, kementerian siap membantu yang ingin terjun ke dunia pertanian," ungkapnya.

BACA JUGA:Hapuskan Stereotip

Sementara itu, Kepala BSIP Kementerian Pertanian Fadjry Djufry menyebutkan, percepatan tanam dalam rangka antisipasi darurat pangan di Kep. Babel dilaksanakan sesuai tindaklanjut kehadiran Pj Gubernur Safrizal menemui Mentan, juga berdasarkan instruksi Presiden secara nasional  yang menghendaki adanya antisipasi darurat pangan. Untuk di Babel sendiri, katanya akan digarap lahan seluas 23 ribu hektare, melalui pemanfaatan 3 program yakni optimalisasi lahan rawa, optimalisasi lahan tadah hujan, dan pemanfaatan padi gogo di sela lahan perkebunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: