Seksinya Isu PLTN di Bangka Belitung

Seksinya Isu PLTN di Bangka Belitung

Syahril Sahidir--

Pernyataan penuh optimisme Gubernur waktu itu setelah dia pulang dari kunjungannya ke Slovenia dan Slovakia untuk studi banding masalah PLTN.

Ada 2 PLTN yang akan dibangun, satu unit PLTN berlokasi di Muntok, Kabupaten Bangka Barat berkekuatan 10.000 MW dan di Desa Permis, Kabupaten Bangka Selatan, berkekuatan 600 MW.

Ia menjelaskan, dipilihnya kedua kabupaten tersebut berdasarkan hasil studi Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) --sekarang sudah melebur ke BRIN--, yang sudah melakukan studi kelayakan di Babel sejak 2009.  

"Kedua daerah itu memiliki kondisi tanah yang sangat baik sekali untuk pembangunan PLTN dan dekat dengan pantai, sehingga biaya transmisi lebih murah," ujarnya.

BACA JUGA:PLTN atau PLTT di Babel, BPJ: Jangan Jadikan Mainan

Ia mengatakan, pasokan listrik sebesar itu tidak hanya dijual di Babel saja, tapi akan dijual mulai dari Bali hingga Sumatera.

Menurut Gubernur, pembangunan PLTN di Babel, karena daerah ini merupakan wilayah yang paling cocok.

Bukan untuk sekedar melawan lupa, rencana pembangunan PLTN saat itu sudah jauh cukup jauh.  Babel bahkan sudah memenuhi 17 persyaratan yang ditetapkan hasil penelitian dari BATAN.

"Pembangunan PLTN ini merupakan suatu upaya dari pemerintah tapi belum final, masih tergantung dari pemerintah pusat," ujar Gubernur..

Eko menyadari,  pemerintah pusat tidak bisa melakukan apa pun, jika pemerintah daerah tidak bergerak untuk terus mensosialisasikan pembangunan PLTN ini kepada masyarakat.  

"Pembangunan PLTN ini sangat sensitif, karena masih banyak masyarakat yang belum memahami nuklir.  Masyarakat hanya mengetahui bahayanya saja, tapi tidak mengetahui manfaat dari nuklir itu sendiri," katanya.

Sudah banyak PLTN yang dibangun di Jepang, Korea, Rusia, Slovenia, Slovakia serta beberapa negara maju di Eropa.

BACA JUGA:Pj Gubernur Suganda Terkait PLTN: Masyarakat Harus Terinformasi dengan Baik

Meredup Bersama Fukushima

Nah, di tengah upaya menghapus rasa takut masyarakat akan bahaya nuklir dengan berbagai lagkah sosialisasi itulah,  Jumat, 11 Maret 2011, 14:46 WSJ, gempa berkekuatan 9,0 skala richter terjadi di lepas pantai Prefektur Miyagi. Gempa bumi dan tsunami menerjang, lalu dua dari enam reaktor terluar di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi di Ōkuma meledak diikuti oleh kehancuran sebagian dan kebakaran di tiga unit lainnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: