Di Pangkalpinang, Rakyat Bangka Beri Soekarno 90.170,18 Golden untuk Dukung Negara
--
BABELPOS.ID.- PANGKALPINANG – Dukungan rakyat Negeri Serumpun Sebalai untuk tegaknya Negara Repulik Indonesia (RI), bukan hanya moril, tapi juga dalam bentuk materil berupa uang tunai.
Peran besar dalam sejarah termasuk di masa revolusi kemerdekaan seperti ketika pengasingan Presiden Ir. Soekarno dan Wakil Presiden Drs.Muhammad Hatta di Pulau Bangka selama 197 hari, yakni dari 22 Desember 1948 - 6 Juli 1949. Tapi juga ada dukungan dalam bentuk uang tunai yang diberikan langsung ke Soekarno.
Pamong Budaya, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Bangka Belitung, Ali Usman, menyebut, bahwa selain Kota Muntok Bangka Barat (tempat Soekarno diasingkan), tapi Kota Pangkalpinang menjadi pusat seluruh aktivitas yang berkaitan dengan masa revolusi kemerdekaan RI pada saat itu. Karena ketika akan ke Mentok, maka gerbangnya mulai dari Pangkalan Udara Kampung Dul (Kini Bandara Udara Depati Amir Bangka Tengah) yang pasti melewati Kota Pangkalpinang.
BACA JUGA:Sistem Kun/Kong Atau Dagtaak
Pulau Bangka pernah menjadi tempat pengasingan para pemimpinan negara, termasuk Presiden RI, Ir.Soekarno yang di tempatkan di Pesanggrahan Muntok dan Wakil Preisden, Drs.Muhammad Hatta di tempatkan di Giri Sasana Menumbing Muntok. Sejumlah tokoh penjuang lainnya juga pernah pula diasingkan ke Pulau Bangka.
Gedung Museum Timah Pangkalpinang yang kini dijadikan cagar budaya, merupakan saksi bisu abadi atas perjuangan luar biasa dari sejumlah tokoh pejuang bangsa dan juga rakyat Bangka. Di Museum Timah inilah dijadikan pusat diplomasi untuk penegakkan kedaulatan Republik Indonesia masa itu, setelah datang dari Bandara di Kampung Dul, para tokoh pejuang bangsa tersebut akan transit dan berkumpul terlebih dulu di Museum Timah, baru setelahnya meneruskan perjalanan termasuk ke Kota Mentok Bangka Barat.
Sebab itu Museum Timah Indonesia Pangkalpinang juga diharapkan dapat diusulkan sebagai cagar budaya peringkat nasional karena pada masa pengasingan pemimpin Republik Indonesia pada tahun 1949, setidaknya terjadi 27 peristiwa bersejarah yang berlangsung di bangunan bekas fasilitas Banka Tin Winning (BTW) di Jalan Ahmad Yani no 179 Pangkalpinang tersebut.
Pada periode ini kontribusi Pangkalpinang sangatlah penting, karena sebelum masa kepulangan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Muhammad Hatta di tanggal 6 Juli 1949. Maka tepat tanggal 5 Juli 1949 atau sehari sebelumnya, Presiden Soekarno kala itu menerima sumbangan sebesar f90.170,18 Golden --setara Rp 14 miliar-- yang mana dana ini merupakan sumbangan dari rakyat Bangka, kepada negara.
BACA JUGA:Aik Mangkok
Uang itu diserahkan di sebuah gedung di Jl Balai Pangkalpinang ( sekarang Jl. KH Hasan Basri, kantor Koramil) depan Masjid Muhajirin Pangkalpinang. Peristiwa sejarah penting itu disaksikan 3.000 orang rakyat Bangka. Sang Presiden pun penuh keharuan menerimanya.
Menurut Ali, fakta sejarah ini sangat penting dan seharusnya dapat ditangkap untuk semakin menguatkan jati diri Kota Pangkalpinang sebagai Pangkal Kemenangan. Sejarah ini levelnya adalah nasional dan status Pangkalpinang juga sebagai ibukota provinsi.
Sehingga bisa dibayangkan bahwa pada masa itu Pangkalpinang telah menjadi semacam ibukota bayangan Indonesia selain Kota Muntok. Makanya sangat memungkinkan bagi Kota Pangkalpinang yang tahun ini genap berusia 266 tahun pada 17 September 2023 mendatang untuk lebih mampu memainkan, menggaungkan dan menekankan lagi fakta bahwa Kota Pangkalpinang berperan besar terhadap perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
Minimal Kota Pangkalpinang harus punya yang namanya monumen dan hari bersejarah seperti halnya yang telah dimiliki oleh D.I.Y Yogyakarta. Yakni monumen Yogya Kembali dipilih dengan maksud sebagai tetenger (peringatan) dari peristiwa sejarah ditariknya tentara pendudukan Belanda dari ibu kota RI di Yogyakarta pada waktu itu, tanggal 29 Juni 1949.(rel/red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: