Mengurangi Rokok = Menekan Angka Kemiskinan di Babel

Mengurangi Rokok = Menekan Angka Kemiskinan di Babel

--

BACA JUGA:Tidur Sambil Merokok, Rumah Warga Batako Ini Terbakar

Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode September 2022-Maret 2023, jumlah penduduk miskin perkotaan naik sebesar 0,9 ribu orang, sedangkan di perdesaan turun sebesar 1,9 ribu orang.

“Persentase kemiskinan di perkotaan naik dari 3,48 persen menjadi 3,54 persen. Sementara itu, di perdesaan turun dari 6,13 persen menjadi 5,85 persen,” katanya.

Ia menyatakan, jumlah penduduk miskin provinsi-provinsi di Pulau Sumatera pada Maret 2023, penduduk miskin terbesar berada di Provinsi Aceh mencapai 14,45 persen, sementara dari sisi jumlah, sebagian besar penduduk miskin berada di Provinsi Sumatera Utara 1.239,71 ribu orang.

“Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi provinsi yang memiliki persentase dan jumlah penduduk miskin terendah yaitu 4,52 persen dan 68,69 ribu orang,” katanya.

Mengenai sumbangan angka kemiskinan itu, ia merinci rokok kretek filter memberi sumbangan terbesar di perkotaan, yakni sebesar 16,20 persen dan memberi sumbangan terbesar kedua di perdesaan, yakni 15,17 persen. Sementaran beras memberikan sumbangan terbesar terhadap garis kemiskinan di pedesaan, yakni sebesar 16,79 persen dan memberikan sumbangan terbesar kedua di perkotaan, yakni sebesar 15,00 persen.

Sri Hapsari mengatakan garis Kemiskinan di Bangka Belitung pada Maret 2023 adalah sebesar Rp874.204 per kapita per bulan. Jika dibandingkan September 2022, garis kemiskinan Babel naik sebesar 2,46 persen. Sementara jika dibandingkan Maret 2022, terjadi kenaikan sebesar 9,08 persen.

BACA JUGA:Para Pelajar SMA di Toboali Ini Terciduk Merokok Jam Sekolah

Garis Kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan nonmakanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

Dengan memperhatikan komponen garis kemiskinan, yang terdiri dari garis kemiskinan makanan (GKM) dan garis kemiskinan bukan makanan (GKBM), maka peranan komoditas makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan. Besarnya sumbangan GKM terhadap garis kemiskinan pada Maret 2023 sebesar 72,24 persen di wilayah perkotaan dan 73,47 persen di wilayah perdesaan.

Untuk GKM, selain rokok kretek dan beras, Sri Hapsari menyebut komoditas penyumbang selanjutnya adalah daging ayam ras (5,56 persen di perkotaan dan 5,13 persen di perdesaan), telur ayam ras (4,27 persen di perkotaan dan 3,33 persen di perdesaan), Mie Instan (3,13 persen di perkotaan dan 2,55 di perdesaan).

Sedangkan untuk komoditas bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar baik pada garis kemiskinan perkotaan dan perdesaan adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan, perlengkapan mandi, pakaian jadi perempuan dewasa, sabun cuci serta perawatan kulit, muka, kuku, rambut.

Selain itu, BPS juga mencatat, pada Maret 2023 tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Provinsi Kepulauan Babel diukur oleh gini ratio sebesar 0,245 atau terendah nasional.

“Rasio gini Babel turun 0,010 poin jika dibandingkan dengan September 2022 yang sebesar 0,255,” katanya.

Ia menjelaskan pada Maret 2023 provinsi yang mempunyai nilai gini ratio tertinggi tercatat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 0,449. Sementara gini ratio terendah tercatat di Provinsi Bangka Belitung dengan sebesar 0,245.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: