Kerjasama Bappeda dengan IPB dan UBB, Riset Karbon pada Mangrove

Kerjasama Bappeda dengan IPB dan UBB, Riset Karbon pada Mangrove

FGD rencana riset karbon mangrove Babel yang digelar Bappeda Babel bersama UBB dan IPB.-Julian -

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bangka Belitung bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Bangka Belitung (UBB) menggelar Focuss Group Discussion (FGD), sebagai persiapan survei pengumpulan data primer dalam konservasi mangrove di Pulau Bangka.

"Jadi FGD ini sehubungan pelaksanaan Aplikasi Blue Carbon Trading sebagai upaya konservasi mangrove di pulau Bangka," kata Kabid Penelitian dan Pengembangan Bappeda Babel Rusdi, Jumat (7/7).

BACA JUGA: Ini Pintu Masuk ke 'Maling Besar'. Siapa Penawar THR Rp 2 M ke Pj Gubernur? Kawal Kasus RSUP!

Dalam pelaksanaan riset, diterangkan Rusdi, pihaknya melakukan pendekatan melalui Sosial Ecological System (SES) berbasis model dinamik.

"Riset ini kita lakukan untuk meminimalisir kekhawatiran terhadap rusaknya sumber daya alam Babel yakni mangrove," ucapnya.

BACA JUGA:Peduli Kebersihan Lingkungan Wisata, Bupati Riza Ajak Pegawai Bersih-bersih Pantai Batu Kapur

Saat ini, disampaikan Rusdi bahwa pihaknya fokus bagaimana menjaga mangrove karena ada mekanisme perdagangan karbon dalam konsep blue economy.

"Semakin subur mangrove semakin banyak karbon yang dihasilkan karena jika hutan tetap dijaga akan menghasilkan karbon yang semakin tinggi," jelasnya.

BACA JUGA:Kembangkan Sawit -Sapi, Dinpapertan Bangka Perkenalkan Program Siska

Sementara itu, ditambahkan Widyaiswara BKPSDMD Babel Selamet Wahyudi berharap melalui FGD ini bisa menjadi kebijakan Pemprov Babel bagaimana memelihara keberadaan mangrove.

"Karena mangrove ini akan habis dengan adanya aktivitas yang tidak berkelanjutan seperti tambang, tambak udang, sawit dan lainnya, karena mangrove ini penyerapan karbon dan sebagai industri ground untuk pertumbuhan ikan-ikan baru," ucapnya.

BACA JUGA:Dinilai Berprestasi, Desa Namang Jadi Lokasi Visitasi Pelatihan P3PD Inspektorat Jendral Kemendagri

Menurut Slamet, berkaca dari daerah luar seperti contoh Jambi yang mana mereka bisa melihat 

grafiknya dari rapat tidaknya hutan dan batang mangrove tersebut. Semakin rapatnya mangrove akan menghasilkan karbon yang semakin tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: