XL Axiata Tingkatkan Kompetensi Digital Penyandang Disabilitas

XL Axiata Tingkatkan Kompetensi Digital Penyandang Disabilitas

Pelatihan Kompetensi Digital Penyandang Disabilitas yang Digelar XL Axiata.--Julian

Pada tahapan ketiga, digelar workshop dan mentoring produksi konten audio video edukasi. Workshop ini akan berlangsung pada 8-9 Juni 2023 di Masjid Kampus UGM dan dihadiri para disabilitas netra yang berasal dari Komunitas Tunanetra Nasional.

Materi yang diberikan pada pelatihan ini lebih mengangkat cara membuat audio video edukasi di media sosial Instagram dan YouTube. Para peserta pun dikenalkan dengan publikasi digital. Selain itu, peserta juga dikenalkan dengan edukasi kesetaraan pemanfaatan sarana ibadah bagi disabilitas netra dalam bentuk video.   

Di akhir pelatihan nantinya, para peserta diminta untuk membuat 3 karya video edukasi berdurasi tiga menit khusus untuk Komunitas Tunanetra Nasional serta video edukasi kesetaraan pemanfaatan sarana ibadah bagi disabilitas netra.   

Ke depannya, XL Axiata berkomitmen untuk terus mengembangkan program ini, bahkan lebih besar dari yang telah berlangsung saat ini. Perusahaan ingin agar lebih banyak sektor yang memberikan kesempatan kepada para penyandang disabilitas untuk mengembangkan potensi mereka di tengah keterbatasan yang ada.    

Beri Kesempatan Magang

XL Axiata telah memberikan kesempatan magang kepada penyandang disabilitas. Ada sebanyak 5 peserta magang disabilitas yang saat ini bekerja di kantor perwakilan XL Axiata di Medan. Mereka penyandang disabilitas rungu, rungu-wicara, netra, dan daksa. Bekerja sejak 8 Mei 2023 dan rencana akan sampai 8 Agustus 2023 mendatang, mereka mendapatkan tugas yang tidak berhubungan dengan fisik.   

"XL Axiata mendorong para penyandang disabilitas ini agar mampu berada pada kondisi inklusif, mengembangkan potensi yang ada, serta mempunyai nilai jual di dunia kerja.  Harapanya, penyandang disabilitas memiliki semangat dan tidak minder untuk bisa bekerja di perusahaan swasta maupun pemerintah dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing", tambah Marwan. 

Salah seorang disabilitas tunanetra adalah Fauzan, mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Medan. Dalam mengerjakan tugas pekerjaan yang diberikan, dia menggunakan screen reader atau pembaca layar yang mengubah informasi menjadi suara. Selain itu juga ada Sidik Setiawan, penyandang disablitas tunadaksa, yang memiliki ketrampilan fotografi.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: