Sidang Tipikor Pimpinan DPRD Babel, Mantan Kajati Babel Jawab Hendra

Sidang Tipikor Pimpinan DPRD Babel, Mantan Kajati Babel Jawab Hendra

--

"Seperti saat mereka mengecek di Jakarta soal tiket dan bil hotel. Mereka penyidiknya ke sana-kemari seperti ke hotel-hotel  pakai mobil Pemprov," sebutnya.

Lebih dari itu, Hendra juga menyentil soal mantan Kajati Daru Tri Sadono yang memanfaatkan fasilitas kendaraan milik Pemprov Bangka Belitung untuk kepentingan pribadi. Tepatnya saat pernikahan anaknya di Krakatau Grand Ballroom TMII Jakarta, 19 September 2022 lalu. Disebutkan Hendra  ada 3 unit mobil yang digunakan yakni 2 unit CRV turbo dan Fortuner.

"Dipakai seminggu untuk kepentingan pribadi Pak Daru untuk transportasi pernikahan anaknya. Saya tahu itu, dan ada catatanya," ungkapnya.

"Jaksa boleh pakai kenapa kami tidak boleh? Kan kami juga bekerja untuk negara. Kami tidak menjual mobilnya, kami tidak mencurinya. Jadi kami ini dikriminalisasi," sebutnya lantang di muka sidang.  

Tak cukup di situ, Hendra juga menyinggung soal anggota DPRD yang menyumbang pembangunan masjid miliik Kejaksaan Tinggi di awal penyelidikan kasus. Dikatakanya secara jujur dirinya tak ikhlas harus sampai menyumbang Rp 15 juta.

“Tapi saat itu saya dalam tekanan atas kasus ini.  Saya seperti ditodong pistol akhirnya menyumbang itu. Tapi secara jujur saya tidak ikhlas menyumbang untuk masjid semegah itu, mending saya sumbang kepada masjid yang ada di kampung yang orang-orang sampai minta sumbangan di jalan-jalan,” sebutnya.

Pihak Kejati yang saat itu masih dipimpin Daru mendapat sumbangan dewan sampai Rp ratusan juta. Bahkan sumbangan pun tidak saja individu dewan bahkan sampai dilakukan secara fraksi. 

“Seperti Pak Amri itu, itu sumbanganya perfraksi,” ungkapnya.

Semakin seru juga, Hendra juga mengungkap  kalau kendaraan yang menjadi persoalan hukum itu tenyata tidak saja digunakan oleh pimpinan DPRD itu. Tetapi juga digunakan untuk kepentingan pribadi dari salah satu Sekwan. Dimana ada istri muda sekwan yang memakai kendaraan Fortuner itu sangat lama. 

“Kita buka saja, ada fotonya. Jaksa juga harus memeriksa itu kalau mau hukum ditegakan secara adil,” pintanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: