Hama Blas Serang Sawah Rias, Petani Terancam Gagal Panen

Hama Blas Serang Sawah Rias, Petani Terancam Gagal Panen

Sawah di Rias Basel yang siap panen.--Ilham

BABELPOS.ID, TOBOALI - Menjelang panen raya padi, para petani Desa Rias Kecamatan TOBOALI Kabupaten Bangka Selatan (Basel) mulai khawatir dengan serangan hama Blas atau potong leher.

Serangan hama ini biasanya menyerang padi pada saat menjelang masa panen. Serangan hama ini dikhawatirkan menyebabkan berkurangnya hasil panen bahkan sampai gagal panen.

Petani Desa Rias Dusun SP A Tatok (53) mengatakan mereka khawatir padi yang sudah memasuki masa panen terserang jamur yang biasa disebut padi potong leher atau Blas.

"Imbas dari serangan hama ini produksi padi sudah dipastikan menurun bahkan terancam gagal panen," ujarnya, Rabu (19/04).

BACA JUGA:Permintaan Beras Lokal Meningkat Hingga 30 Persen

Dalam menanggulangi penyakit musiman ini pihaknya difasilitasi oleh Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DPPP), sekitar 40 oranh petani mengikuti sekolah pembuatan racun organik guna menanggulangi penyakit potong leher.

"Kadang-kadang kami pakai racun jenis insektisida ini guna menjaga agar tidak meluas, meskipun ada yang berkurang tetapi kalau yang sudah kena potong leher ya tetap sama saja," ucapnya.

Dikatakan Totok, jika tidak terserang hama maupun penyakit, dalam 1 petak sawah di Rias bisa menghasilkan sekitar 30 karung.

"Biasanya 30 karung hasilnya, karena terkena hama penyakit bisa jadi cuma 10 karung bahkan bisa hanya 7 karung, karena saya sudah pernah mengalami ini," jelasnya.

BACA JUGA:Tinjau Sawah Desa Rias, Dandim Berharap Jadi Lumbung Beras Bangka Belitung

Selain penyakit Blass terkadang penyakit lainnya seperti Sundeb juga menyerang padi mereka.

"Memang sudah setiap panen pasti ada terjadi, bahkan panen ini saja punya salah satu teman kita boleh dikatakan itu gagal panen karena hampir semuanya kena Sundeb," jelas Totok.

Ke depan petani berharap penyakit ini bisa segera dideteksi secepatnya, sehingga ada racun yang betul-betul dapat mengatasi hal ini dan petani tidak gagal panen.

"Semoga rekan kita yang sedang mengikuti pelatihan yang difasilitasi oleh DPPP Basel bisa membuat racun organik untuk mengatasi hal ini," pintanya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: