Ada 12 Kasus HIV di Bateng, Didominasi Laki-Laki Penyuka Sesama Jenis

Ada 12 Kasus HIV di Bateng, Didominasi Laki-Laki Penyuka Sesama Jenis

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, drg M. Annas Ma'ruf --

BABELPOS.ID, KOBA - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) mencatat 12 orang di wilayahnya mengidap HIV (human immunodeficiency virus) per April 2023.

Diketahui HIV adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4.

Kepala Dinas Kesehatan Bateng, drg. M. Annas Maruf mengungkapkan mayoritas kasus HIV di Bangka Tengah didominasi oleh laki-laki. 

"Ada 12 kasus, 7  laki-laki dan 5 perempuan, usia 20 sampai 24 tahun ada 1 orang perempuan, usia 25 sampai 49 tahun 6 laki-laki dan 4 perempuan, usia di atas 50 tahun ada 1 orang laki-laki," terang Annas kepada babelpos.id, Selasa (18/4/2023) di ruang kerjanya.

BACA JUGA:Hingga Pertengahan Tahun Ini, 16 Orang Warga Babar Terjangkit HIV

Dikatakan Annas, 7 laki-laki yang mengidap HIV, 5 diantaranya karena hubungan LSL (Lelaki Suka Lelaki), dimana penularan HIV ini lebih cepat dari yang lainnya. 

Ia menambahkan ada beberapa kasus yang menyebabkan seseorang terkena HIV. 

"HIV ini bisa disebabkan karena LSL, penularan dari ibu hamil yang mengidap HIV/AIDS melalui plasenta ke janin, sering berganti pasangan dan penggunaan jarum suntik narkoba secara bersamaan," jelasnya.

BACA JUGA:78 Pekerja Hiburan Malam di Basel Dicek Kesehatan, 4 Terindikasi HIV

Ia menuturkan resiko paling besar memang pada laki-laki yang sering jajan sembarangan serta berhubungan tanpa pengamanan. Namun, penularan terbesar terjadi antara hubungan lelaki suka lelaki. 

"LSL ini bahaya, karena penularannya lebih cepat. Terbukti dari 12 kasus, 7 diantaranya laki-laki. Walau baru tahap HIV, namun jika dia masih berlanjut, maka akan ke tingkat AIDS," ucapnya.

BACA JUGA:MUI Babel Optimis Kampung Pangan Halal Bisa Cegah HIV Aids

Dari 12 kasus HIV di Bangka Tengah itu, ada juga kasus ibu hamil yang akan melahirkan, namun tidak sampai menularkan kepada anak. 

"Kalau ibunya sudah diskrining terlebih dahulu, resiko anak tertular HIV jadi lebih rendah. Jadi, untuk ibu hamil kalau merasa beresiko silahkan diskrining," tutur Annas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: