Ingat! Pengayaan Thorium & Uranium Harus izin PBB, BPJ: Khawatir 'Cuma Market'?

Ingat! Pengayaan Thorium & Uranium Harus izin PBB, BPJ: Khawatir 'Cuma Market'?

Bambang Patijaya- FOTO: Ilust babelpos.id-

Pihaknya sendiri memahami alasan masyarakat yang belum menerima ini karena belum mendapatkan informasi dengan baik. Untuk itu, kata bob, sosialisasi akan terus gencar dilakukan guna menepis missinformasi dan disinformasi.

"Nuklir adalah teknologi yang paling aman, dan ini (thorium) lebih aman lagi," ujar Bob. Diakuinya, untuk berdirinya PLTT di Babel ini masih jauh, bahkan diperkirakan berdiri 2030 dengan nilai pembangunan sebesar Rp17 Triuliun.

Hal ini, jelas Bob, sesuai tahapan yang diminta pemerintah pusat setelah mengeluarkan rekomendasi untuk melakukan persiapan pengembangan PLTT yang meliputi berbagai kajian, seperti survei responden, feasibility study atau studi kelayakan dan lain-lainnya.

"Semua kajian yang diminta pemerintah kita targetkan selesai Agustus 2022 untuk kemudian dibahas hingga keluarnya Perpres untuk pengembangan itu," ungkap Bob.

Namun Bob juga tak menampik permohonan bisa saja diterima atau tidak. Namun ditekankan dia, bahwa mau tidak mau Indonesia sudah harus memikirkan teknologi listrik berkelanjutan sesuai target zero Carbon di 2060. "Kita konfiden. Bahwasanya ini (PLTN) akan terjadi mengingat target energi Indonesia 2060 Zero Carbon," tuturnya.

Namun jika ini terjadi, lanjut Bob, akan melebih menguntung bagi sektor perekonomian Indonesia khususnya Babel akan jauh lebih berkembang. "Itu terjadi, ekonomi babel akan jauh lebih bergerak. Apalagi dengan listrik stabil dan murah. Di Babel kita rencana bangun di suatu pulau yang jauh dari, FS nya akan dimulai September ini," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: