KIM, 12 Tahun Sudah Layani Demi Babel Sehat Sudah Layani 540 Ribu Warga

TEPAT di Bulan Maret 2023 ini, berarti 12 tahun sudah Intan Medika melayani warga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) di bidang kesehatan.  

Bahkan, selama perjalanan itu, dari data rekam medis tercatat sudah lebih dari 540.000 warga Negeri Serumpun Sebalai ini pernah mendapat sentuhan layanan Intan Medika.

Fasilitas layanan kesehatan yang merupakan karya Putra Pangkalpinang, dr. Hendry Jan, MSi itu, awal berdirinya diresmikan 2 tokoh pemimpin legendaris daerah ini, Gubernur Babel Alm H Eko Maulana Ali, dan Walikota Pangkalpinang saat itu, Alm H Zulkarnain Karim MM pada tanggal 28 Maret 2011.

Perjalanan Intan Medika memang dimulai dari klinik yang terkenal dengan sebutan Klinik Intan Medika (KIM) yang saat itu sebagai FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama). Selanjutnya terus mengembangkan diri.

Bahkan, dalam 5 tahun terakhir, tidak hanya pengembangan diri dari sisi tenaga medis yang ahli dalam bidangnya, namun juga fasilitas kesehatan modern. Tak hanya Klinik Intan Medika, kini berdiri pula gedung RS Kalbu Intan Medika (KIM) yang lokasinya berdekatan.

RS KIM kian memberikan layanan Intan Medika lebih Paripurna. Di lengkapi dengan MRI, Modular OT (kamar Operasi Modular) yang berstandar Global, CT SCan, dan lain-lain.

''Dalam bulan Maret 2023 ini, sebagai rasa syukur dan bakti kepada Indonesia dan Bangka Belitung, Intan Medika memberikan potongan harga untuk layanan CT Scan, MRI, USG dan Medical Check Up,'' ujar Hendri dalam kesempatan bertemu dengan media ini.

RS KIM terus berupaya keras memberikan manfaat luar biasa bagi warga khususnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) di bidang kesehatan. Beberapa perawatan atau pengobatan yang selama ini membuat warga daerah ini harus ke Pulau Jawa atau bahkan ke luar negeri, sekarang sudah dapat dilakukan di RS KIM yang berada di Pusat Kota Ibukota Provinsi ini.

RS KIM yang memang sudah meraih predikat Paripurna Standar Akreditasi Kemenkes (Starkes) Tahun 2022 oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), diakui terus mengembangkan diri.   Selain dalam 5 tahun terakhir ini sudah cukup banyak membantu pasien terutama untuk kasus bedah saraf dan bedah tulang, juga sudah bisa mendeteksi salah satu penyakit yang paling ditakuti warga itu, yaitu deteksi kanker.

Sumber: