Kenang 74 Tahun Masa Revolusi Kemerdekaan, Jembatan Tiga Daerah Gelar Teatrikal di MTI Pangkalpinang

Kenang 74 Tahun Masa Revolusi Kemerdekaan, Jembatan Tiga Daerah Gelar Teatrikal di MTI Pangkalpinang

Para pemain teater Jembatan Tiga Daerah di MTI Pangkalpinang. --

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG – Pertunjukan teatrikal dalam rangka memperingati Hari Penegakan Kedaulatan Negara yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan DIY bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Kepemudaan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Dinas Kebudayaan Sumatera Barat, di Museum Timah Indonesia (MTI) Rabu (1/03/2023) lalu berlangsung sukses.

Kegiatan yang mengangkat tema “Jembatan Tiga Daerah” ini juga disiarkan secara langsung dari 3 kota dan menampilkan talkshow, teatrikal dan peluncuran buku. Tema ini juga sengaja diambil untuk mengingatkan terhadap peran besar dari masyarakat Yogyakarta, Bangka dan Sumatera Barat dalam perjuangan sejarah menegakkan kedaulatan negara, saat masa revolusi kemerdekaan tahun 1948-1949

Pertujukan ini sekaligus dalam rangka mengaktualiasasi kembali semangat perjuangan setelah 74 tahun masa revolusi kemerdekaan.

Teatrikal ini berhasil dilakoni dengan sangat baik oleh sebanyak 60 anggota tim pekerja seni bangka dalam waktu 20 menit dengan memperagakan sebanyak 7 adegan yang terbagi dalam 2 babak. 

Pemain maupun kru kompak menyelesaikan skenario dengan telaten. Kesuksesan ini pun terpancar dari wajah gembira para tim yang telah mampu menyelesaikan tantangan memerankan semua alur peristiwa pengasingan para pemimpin Republik Indonesia di Bangka, dari tanggal 22 Desember 1948 sampai dengan 6 Juli 1949.

Ali Usman selaku Pamong Budaya Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bangka Belitung sekaligus salah satu penulis buku Yogyakarta-Bangka Menegakkan Kedaulatan Negara 1948-1949, menjelaskan bahwa, MTI Pangkalpinang dipilih sebagai lokasi perhelatan acara, karena menjadi lokasi bersejarah peristiwa pengasingan Bangka. Setidaknya ada 26 peristiwa yang terjadi di MTI Pangkalpinang. Dua bangunan bersejarah lainnya adalah Pesanggrahan Menumbing tempat tinggal Wakil Presiden Mohammad Hatta dan Pesanggrahan Mentok tempat tinggal Presiden Sukarno. Namun dari ketiga bangunan tersebut, hanya MTI Pangkalpinang yang belum ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional. 

Ia berharap, kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan yang dilaksanakan secara berkelanjutan di Pangkalpinang dan Mentok Bangka Barat, sebagai bentuk apresiasi semangat nasionalisme. Mengingat pentingnya keberadaan ketiga bangunan tersebut dalam mempresentasikan sejarah pengasingan para pemimpin Republik Indonesia di Bangka dan harus berdampak bagi kesejahteraan masyarakat sekitarnya. 

“Keberhasilan kegiatan ini juga merupakan kemenangan bersama, buah dari kerja sama yang luar biasa. Dan kita berharap tahun depan lebih baik lagi. Sekaligus kita juga mengucapkan terima kasih kepada kepala Dinas Kebudayaan DIY yang telah mau berkolaborasi mensukseskan acara ini,” imbuh Sekretaris MSI Cabang Babel ini.

Van Bangka begint de Victorie (Dari Bangka Meraih Kemenangan) menjadi kalimat penting yang disampaikan disesi terakhir kegiatan pertunjukan teatrikal di Museum Timah Indonesia (MSI) Pangkalpinang yang disampaikan oleh Mohammad Rum selaku Ketua Delegasi Republik Indonesia dalam bahasa Belanda

“Peringatan hari Penegakan Kedaulatan Negara tanggal 1 Maret 2023 yang dilaksanakan di Tiga daerah yaitu Yogyakarta, Bangka dan Sumatera Barat, juga merupakan upaya untuk merajut simpul simpul penting sejarah Penegakan Kedaulatan dan penyambung historisitas sejarah nasional tentang pergerakan perjuangan kemerdekaan priode 1948-1949,” ujarnya.

Dengan agenda acara talkshow, aksi teatrikal dan peluncuran buku Yogyakarta-Bangka Menegakkan Kedaulatan Negara, Tahun 1948-1949, diharapkan tumbuh kesadaran sejarah dan kita dibawa ke pesona perlawatan bahwa Penegakan Kedaulatan Negara ditegakkan melalui perjuangan phisik dan diplomasi. Dua dimensi perjuangan saling melengkapi dan eskatologi akhir adalah pengakuan kedaulatan ( Souvereiniteit overdracht) atas Republik Indonesia di Konferensi Meja Bundar 27 Desember 1949. 

“Diharapkan untuk peringatan berikutnya akan lebih banyak daerah yang dilibatkan dengan agenda kegiatan yang lebih banyak lagi,” tambah Sejarawan Bangka Belitung Dato Akhmad Elvian DPMP. 

Suksesnya kegiatan ini merupakan buah kolaborasi yang berhasil dilaksanakan oleh berbagai pihak, yakni Dinas Kebudayaan DIY sebagai penyelenggara utama bekerja sama dengan Dinas Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Kepemudaan Olahraga Provinsi Bangka Belitung, Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Cabang Babel, PT Timah, MTI Pangkalpinang, Komunitas Pekerja Seni Bangka dan SMK PGRI Pangkalpinang. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: