Bujang Dipecat

Bujang Dipecat

Bujang PeDe--

"Nah itu dia Mak, Koh Aping marah," kata Bujang.

"Kok bisa?" cecar Emak.

"Ya Mak. Soalnya denda sebelumnya itu100 ribu. Aku pikir 100 ribu itu sangat memberatkan pekerja. Mereka marah dan tidak rela membayar 100 ribu jika telat. Makanya aku ubah jadi 10 ribu," kata Bujang dengan polos.

Emak tercengang. 

"Koh Aping marah besar. Karena sejak aturan jadi 10 ribu, makin banyak yang telat. Pernah satu hari semua pekerja ramai-ramai telat. Mereka membayar denda dengan ikhlas dan tersenyum. Mereka juga memuji kebijakanku sebagai kebijakan berpihak pada pekerja. Hidup Mandor Bujang, hidup Mandor Bujang kata mereka sambil menggotongku," kata Bujang dengan bangga.

Emak geram. Emosinya makin tinggi. Lebih tinggi dari tiang bendera yang ada di kantor gubernur.

"Dasar kau tak punya otak Bujang. Kalau aku yang jadi Koh Aping, sudah kutimbun kau dengan tanah batu bata itu," kata Emak. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: