Mulkan Apresiasi Kontribusi BI Babel Dalam Kembangkan Klaster Pertanian di Kabupaten Bangka
--
BANGKA - Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Budi Widihartanto, menerima kunjungan dari rombongan Pemerintah Kabupaten Bangka yang dipimpin oleh Bupati Bangka, Mulkan, Senin (16/1/2023).
Agenda diawali dengan diskusi mengenai evaluasi dan kilas balik sinergi Pemerintah Kabupaten Bangka dan Bank Indonesia dalam pengembangan ekonomi kabupaten Bangka, terutama dalam implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang menjadi salah satu kanal pengembangan ekonomi, salah satunya dalam rangka menjaga stabilitas harga komoditas pangan dan pertanian di Kabupaten Bangka.
Diskusi dilanjutkan mengenai konsistensi, inovasi dan sinergi antara Kabupaten Bangka dan Bank Indonesia Bangka Belitung di masa mendatang yang meliputi tindak lanjut implementasi GNPIP beserta inisiasi di tahun 2023, pengembangan klaster ketahanan pangan (spesifik pada komoditas cabai merah), transformasi ekonomi dari dominasi sektor tambang ke sektor pertanian, pariwisata, ekonomi kreatif, pengelolaan industri, dan pengembangan UMKM di Kabupaten Bangka.
Bupati Bangka mengapresiasi kontribusi Bank Indonesia dalam mengembangkan klaster pertanian di Kabupaten Bangka. Dia mengharapkan adanya sinergi berkelanjutan, terutama menjamin ketersediaan pasokan pangan sehingga inflasi dari sisi permintaan dapat terkendali.
Saat ini, kata Bupati, Kabupaten Bangka sedang menuju arah pengembangan berbagai sektor dalam rangka peningkatan pertumbuhan ekonomi, salah satunya di sektor pertanian.
Berdasarkan data BPS, dikatakan Bupati, tahun 2021 perekonomian Kabupaten Bangka tumbuh 7,48% (yoy), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya. Potensi pada sektor pertanian, salah satunya cabai, cukup besar.
Pada tahun 2021, lanjutnya, sesuai data BPS luas lahan komoditas cabai merah dan cabai rawit di Kabupaten Bangka merupakan tertinggi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu 163 Ha lahan cabai merah dan 239 Ha lahan cabai rawit.
"Potensi ini perlu didukung melalui sinergi yang baik antara Pemerintah dan Bank Indonesia dalam mendukung gerakan pengembangan klaster pangan strategis dan pengendalian inflasi pangan," katanya.
Agenda kedua belah pihak dilanjutkan dengan kegiatan panen cabai merah serta peresmian klaster cabai merah di Desa Kemuja, Kecamatan Mendo Barat.
Kepala Perwakilan, Budi Widihartanto menuturkan, salah satu pertimbangan Desa Kemuja dipilih menjadi contoh pengembangan klaster cabai binaan BI Babel adalah 50% dari penduduk desa merupakan petani.
Budi menyebut, jumlah petani yang membudidayakan cabai adalah sebanyak 124 orang dengan pengalaman rata-rata 10 tahun. Rata-rata usia para petani adalah milenial dan aktif menanam cabai.
Sedangkan luas lahan tanam 2022 adalah 38,58 hektar dengan produktivitas 7-8 ton per hektar. Potensi SDM dan Luasnya lahan tanam diperkuat juga dengan komitmen anggota kelompok dalam mendukung program pemerintah
"Untuk itu kami mengapresiasi program pengembangan klaster cabai merah di Kabupaten Bangka. Sinergi yang sudah terjalin diharapkan semakin ditingkatkan sebagai langkah pengendalian inflasi pangan, yaitu meningkatkan ketersediaan pasokan di level produsen," pinta Budi.
Menurut Budi, prospek pengembangan klaster pertanian di masa depan masih terbuka sangat lebar. Karena itu, katanya, model bisnis pertanian yang telah dijalankan saat ini dapat terus ditingkatkan, misalnya dengan modernisasi teknologi pertanian antara lain dengan konsep pertanian terintegrasi sehingga dapat menekan biaya produksi serta meningkatkan pendapatan melalui pemanfaatan limbah untuk pupuk pertanian, maupun konsep modern smart farming atau digital farming yang dapat mengatasi isu tingginya biaya tenaga kerja dan produksi, sehingga meningkatkan pendapatan petani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: