Bujang Pede: Maysaroh tak Minta Mahar
--
"Luar biasa Maysaroh. Kau sungguh beruntung, Bujang. Maysaroh benar-benar berhati emas. Aku iri padamu," kata Ipank.
"Apalagi yang dikatakan Maysaroh?" tanya Odoy.
Bujang menelan roti bakar terakhir punya Odoy. Dilanjutkan menandaskan sisa kopi milik Ipank.
"Aku juga bertanya, nanti setelah menikah mau punya anak berapa," lanjut Bujang.
"Berapa?" tanya Ipank.
Bujang menatap satu persatu wajah kedua sohibnya itu. Ia menggerakkan tangan kanannya dan menunjukkan kelima jarinya dan digoyang-goyangkan.
"Lima?" Wah hebat betul kau Bujang. Ilmu apa yang kau pakai," tukas Odoy.
Ipank mengangguk tanda setuju dengan pendapat temannya itu.
"Bukan lima maksudnya," kata Bujang.
Odoy dan Ipank heran. Bukankah Bujang menunjukkan lima jari tadi. Keduanya mulai tak enak hati dan merasa ada yang tak beres. Keduanya menaruh curiga.
"Maysaroh tak mau mahar mahal, Maysaroh tak mau bulan madu, dan tak mau semuanya,'' tegas Bujanng.
''Lalu?''
''Maysaroh tak mau denganku!'' ujar Bujang sedih.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: