ASN Kanwil Kemenag Babel Salat Khusuf, Kuatkan Keimanan Kepada Allah

ASN Kanwil Kemenag Babel Salat Khusuf, Kuatkan Keimanan Kepada Allah

Salat Khusuf Gerhana Bukan yang digelar Kemenag Babel.--

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, MahaSuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

BACA JUGA:Kemenag Babel Siapkan Langkah Dukung 10 Juta Sertifikasi Halal

Gerhana bulan merupakan salah satu bagian dari gejala dari fenomena-fenomena alam. Dan dibalik peristiwa ini ada kekuatan besar yang nampak ketika kita mampu merenunginya. Para ahli astronomi menyimpulkan bahwa gerhana bulan terjadi saat sebagian atau seluruh penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Peristiwa tersebut berlangsung apabila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama. Pada saat itu cahaya matahari tidak sampai ke bulan karena terhalang oleh bumi.  

BACA JUGA:PPIH Beri Layanan Maksimal, Besok Pj Gub- Kakanwil Kemenag Lepas Kloter 4 Babel

“Maka fenomena alam seperti ini menandakan bahwa bumi, bulan, matahari, serta seluruh tatanan angkasa bergerak sesuai garis orbit (manzil) nya, dan inilah yang disebut sunnatullah. Keteraturan, keharmonisan dan keserasian sistem tata surya pada galaksi bimasakti ini menjadi pakta bahwa Allah Maha Mengatur segalanya, termasuk gerak teraturnya planet-planet tersebut.

BACA JUGA:Kakanwil Kemenag Babel : Lewat KSM 2022 Kita Memproses Takdir Demi Prestasi Terbaik

"Fenomena alam seperti gerhana bulan ini benar-benar tidak bisa direkayasa oleh manusia, karena gerhana bulan ini dan benar-benar dikendalilakan oleh Dzat Yang Maha Pengatur yakni Allah SWT,” sebutnya.

Seiring dengan kemajuan teknologi, sehingga bibit tumbuhan yang bisa direkayasa, bibit tumbuhan yang satu dikawinkan dengan bibit yang lain hingga bibit yang satu dicangkok dengan bibit yang lain, maka akan terlahir bibit-bibit baru. Akan tetapi mustahil manusia mampu merekayasa pergerakan alam semesta, misalnya dengan memajukan atau menjadikan gerhana lebih cepat atau lebih lambat. Tidak mungkin manusia mampu menghentikan laju peredaran planet-planet dan bintang-bintang. Sungguh fenomena alam adalah sesuatu yang tidak mungkin untuk diubah-ubah, diutakatik oleh manusia.Karena hanya Allah Swt yang menciptakannyalah mampu mengatur semuanya sebagaimana dikehendakiNya.

BACA JUGA:Iduladha 1443 H, Kanwil Kemenag Babel Kurban 5 Sapi, Berbagi Hingga Bangka Selatan

“Jadikanlah fenomena alam yang sedang terjadi ini menjadi pelantara agar kita semakin tunduk dan patuh di hadapan Allah SWT dan kembali kepada Allah dengan melakukan pertaubatan, memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan, rasakan dengan jiwa kehadiran Allah dalam setiap helaan nafas dan setiap gerakan sendisendi saat kita rukuk dan sujud,” ajaknya.

BACA JUGA:544 Wanita se Babel Tes Iva dan Sadanis Gratis Bersama DWP Kanwil Kemenag Babel

Nasihat Hujjatul Islam, yakni Imam Al-Ghazali dalam menyikapi terjadinya fenomena alam gerhana bulan, maka milikilah, munculkanlah rasa takut, tampakkanlah rasa gelisah, segeralah bertobat, jangan bersikap mudah bosan, segera melaksanakan shalat, berlama-lama dalam shalatnya, dan merasakan adanya peringatan.

Imam al-Ghazali mengatakan bahwa, gerhana bulan adalah suatu kejadian atau peristiwa untuk merenungkan keagungan Allah yang Maha Agung. Kedahsyatan kekuasaan-Nya yang berhasil dihayati oleh manusia beriman akan dilanjutkan dengan mengondisikan hati untuk merendah di hadapan-Nya, gelisah dengan dosa-dosa, betah dalam upaya dan usaha mendekatkan diri, lalu berlanjut dengan memperbanyak istighfar, memohon ampun kepada Allah.  

BACA JUGA:Kemenag Apresiasi Launching Wakaf Produktif dan Panen Raya Kelapa Sawit Desa Bedengung

“Gerhana bulan atau juga gerhana matahari adalah bagian dari ayat kauniyah Allah. Di samping ayat qauliyah berupa Al-Qur’an. Di dalamnya ada ilmu yang melimpah. Sehingga beruntunglah bagi orang-orang yang mau merenungkan ayat Allah jenis ini yang gejalanya ada dimana-mana dan kapan saja. Gejala tersebut akan ada di sekeliling atau bahkan di dalam diri kita sendiri, serta dalam tiap detak jantung dan tarikan napas,” tutup Iwan dalam khutbahnya. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: