Pengamat: Indonesia Butuh Pemimpin Perempuan Seperti Puan Maharani

Pengamat: Indonesia Butuh Pemimpin Perempuan Seperti Puan Maharani

DIREKTUR Eksekutif Gerbang Informasi (GI) Miqdad Husein mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan figur pemimpin perempuan. Figur tersebut, dinilai ada pada sosok Ketua DPR Puan Maharani. Menurutnya, masyarakat saat ini merindukan kepemimpinan perempuan yang bisa membawa angin perubahan, sekaligus menyejukkan dan membawa kedamaian.

Menurut pria yang juga aktivis dakwah itu, Puan merupakan figur yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman luas di bidang parlemen maupun pemerintahan itu diyakini mampu mencairkan ketegangan dan keterbelahan di tengah masyarakat.

"Puan selama ini mampu menjalin komunikasi dengan kalangan Islam baik dari NU, Muhammadiyah, dan ormas Islam lainnya. Ia mewarisi DNA ayahnya Taufik Kiemas, yang dikenal jago lobi sehingga mampu menjalin silaturahmi lintas simpul-simpul kekuatan politik," kata Miqdad dilansir dari beritasatu.com, Kamis (21/7/2022).

Miqda yang kini aktif mengajar berbagai pelatihan itu menuturkan, sejak Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menjabat Presiden pada 2001-2004, kursi presiden selalu dikuasai oleh kaum pria.

“Sekalipun terdapat kemajuan di berbagai bidang pembangunan, acapkali menimbulkan turbulensi, konflik politik dan distabilitas politik,” ujarnya.

Ia menilai, tantangan jelang Pemilu 2024, makin kompleks dan berat. Sementara dari sisi potensi konflik sebagai dampak dari rivalitas di Pemilu 2019, juga tak kalah besarnya. Dampaknya bakal terjadi kerawanan dalam pemerintahan dan kemasyarakatan mendatang.

Keterbelahan di tengah masyarakat dampak dari Pilkada Jakarta dan Pilpres 2019 disebutnya juga masih terasa. Sehingga dampak tersebut dapat mempengaruhi peningkatan ketegangan ajang demokrasi Pilpres 2024 mendatang.

“Untuk menghadapi tantangan Indonesia mendatang yang makin kompleks dan berat diperlukan kepemimpinan perempuan. Yang dapat membawa kemajuan namun bersamaan membawa kesejukan dan kedamaian,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: