Perkuat Semangat GNPIP: BI Babel Panen Bersama Hidroganik Padi - Lele di KWT Sinar Bulan Pangkalpinang

Perkuat Semangat GNPIP: BI Babel Panen Bersama Hidroganik Padi - Lele di KWT Sinar Bulan Pangkalpinang

BI Babel Panen Bersama Hidroganik Padi - Lele di KWT Sinar Bulan Pangkalpinang--

Hal serupa juga ditekankan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rommy S. Tamawiwy, yang menyampaikan bahwa upaya menjaga inflasi perlu dilakukan secara kolaboratif dari berbagai lapisan masyarakat. 

BACA JUGA:Teh Tayu Jebus Jalani Pemeriksaan Substantif secara daring, Kanwil Kemenkum Babel berikan pendampingan

Rommy menambahkan bahwa tingkat inflasi pada bulan September 2025 berada dalam target nasional 2,5+-1% yaitu di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 1,82% (yoy) dan Kota Pangkalpinang sebesar 1,75% (yoy). 

Bank Indonesia, kata Rommy, terus mendorong penguatan ketahanan pangan melalui GNPIP dan pemberdayaan kelompok tani serta kelompok wanita tani. 

BACA JUGA:Kanwil Kemenkum Babel Ikuti Babel Economic Forum 2025

Lebih lanjut, Rommy menyampaikan, apa yang telah dilakukan oleh KWT Sinar Bulan melalui inovasi sistem hidroganik menjadi contoh nyata sekaligus semangat bagi KWT lain untuk turut berkontribusi dalam menjaga stabilitas harga serta meningkatkan kemandirian pangan.

BACA JUGA:Sinergi Jurnalis, TNI AL, dan Polri Wujudkan Rumah Layak Huni di Pangkalpinang

Dalam rangkaian kegiatan panen tersebut, terdapat 3 kegiatan panen yang dilakukan, yaitu panen perdana padi hidroganik dilanjutkan dengan proses threshing (perontokan bulir padi), panen budidaya ikan air tawar lele dengan total hasil panen hingga 250 kg, dan panen sayuran hortikultura.

BACA JUGA:Sinergi KPU–Bawaslu Beltim: Pastikan Akses Pemilih Disabilitas di 7 Kecamatan Aman dan Valid

Selain itu, KWT Sinar Bulan telah memiliki berbagai produk hilirisasi antara lain keripik bayam, keripik ubi, dan pempek ikan.

Sebagai bentuk peningkatan digitalisasi serta inklusi keuangan, KWT Sinar Bulan juga menyediakan pembayaran menggunakan metode QRIS.

BACA JUGA:Siloam Hospitals Lippo Village Ajak Masyarakat Waspadai Stroke: Every Minute Counts, Every Life Matters

Penerapan sistem hidroganik ini juga sejalan dengan prinsip Good Agricultural Practice (GAP) yang menekankan pentingnya praktik pertanian yang efisien, bermutu baik, dan ramah lingkungan.

Melalui pendekatan GAP, petani didorong untuk mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, menjaga kualitas dan keamanan hasil pangan, serta meningkatkan produktivitas.

BACA JUGA:Harga dan Spesifikasi Lengkap OnePlus 15 dan Ace 6 yang Baru Diluncurkan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: