Proses Verifikasi Lahan Resapan Air Pergam, Lelap Kelaban digarap, Suhardi : Ketimpangan Fakta Di lapangan
--
Bahkan, juga ada warga yang mengklaim lahan dikawasan Rawa tersebut milik mereka.
Kalau begitu, dasar argumen penggugat harus diuji lagi.
Jangan sampai wacana lingkungan dijadikan alat untuk menutupi aktivitas yang menguntungkan segelintir orang," terangnya.
BACA JUGA:Pembalap Muda Basel Ikut Kejurda Road Race Jabar 2025
Dari pengamatan serta kata masyarakat, beberapa hektare kawasan rawa di Aik Kelaban telah digarap, dan menurut keterangan warga, aktivitas tersebut diduga dilakukan oleh Wn dan KI yang disebut-sebut bagian dari kelompok penggugat.
"Padahal, kelompok penggugat sebelumnya bilang kawasan rawa atau lelap tidak boleh dimiliki siapa pun dan harus dijadikan daerah resapan air.
Tapi kenyataannya, ada lahan di kawasan lelap yang sudah jelas-jelas dibuka untuk perkebunan,” kata Suhardi.
BACA JUGA:PLN Electric Run 2025 Sukses Digelar, Jadi Event Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
Tak hanya itu, fakta lain di lapangan juga memperlihatkan bahwa sebagian kawasan di Aik Kelaban sudah lama dikelola dan bahkan dimiliki oleh warga setempat.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar terkait konsistensi dan dasar penilaian kelompok penggugat dalam menentukan mana wilayah yang dianggap pantas menjadi daerah resapan air.
BACA JUGA:PKS Babel Kehilangan Sosok Ketua, Ini Kesan Sang Sahabat Arnadi
Hasil temuan lapangan ini menjadi bahan pertimbangan bagi Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial (PKS) Pemkab Basel dalam mengambil keputusan penetapan kawasan resapan air di Desa Pergam.
Keputusan harus berbasis pada fakta ilmiah dan pengamatan langsung di lapangan, bukan sekadar klaim sepihak yang bisa menimbulkan konflik baru antar warga.
"Intinya, kami mendukung langkah Pemerintah melakukan verifikasi dan penetapan daerah resapan air, tapi harus objektif dan berdasarkan data nyata di lapangan, bukan karena tekanan kelompok tertentu," pungkasnya.
BACA JUGA:Siloam Hospitals Kebon Jeruk Luncurkan Teknologi Bedah Robotik ROSA
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:

