PANGKALPINANG - Keberpihakan terhadap sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu prioritas yang mesti ditetapkan sebagai upaya menumbuhkan kembali ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19.
Maka tak heran jika banyak yang mengatakan bahwa UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Namun yang menjadi persoalan adalah belum optimal dan meratanya standardisasi bagi UMKM, sehingga daya saing UMKM di beberapa wilayah masih rendah.
Kendati demikian, banyak wilayah di Indonesia yang masyarakatnya memiliki potensi dalam bidang UMKM, yang salah satunya adalah Provinsi Bangka Belitung.
Sadar akan potensi tersebut, anggota DPR RI Fraksi NasDem yang dikenal konsen akan pertumbuhan ekonomi masyarakat, Zuristyo Firmadata kembali menginisiasi kegiatan yang bertajuk Sosialisasi Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian dengan tema "Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM Dalam Negeri Dengan SNI" pada Rabu (15/3/2023).
Dalam kegiatan yang digelar di Fox Harris Hotel Kota Pangkalpinang tersebut, anggota DPR RI Komisi VI Dapil Bangka Belitung tersebut menyampaikan manfaat lain dengan adanya SNI (Standar Nasional Indonesia) selain bermanfaat bagi para pelaku industri.
"Dengan adanya SNI juga akan membantu konsumen dalam memilih produk yang berkualitas. Adanya SNI juga akan membantu konsumen terbebas dari produk yang berbahaya bagi keselematan hidup, kesehatan ataupun lingkungan. Dengan adanya produk yang ber-SNI juga membuat konsumen dapat menikmati barang yang sesuai antara harga dan kualitasnya," ujar Bang Tyo sapaan akrab Zuristyo Firmadata.
Di depan para pelaku UMKM yang diundangnya, Bang Tyo mengatakan, pelaku UMKM perlu mengetahui dan menerapkan standardisasi dari tiap produk olahan yang akan dihasilkan dan dipasarkan.
"Sebagai salah satu bagian dari Industri nasional, pelaku UMKM perlu mengetahui dan menerapkan standardisasi dari tiap produk olahan yang akan dihasilkan dan dipasarkan, sehingga produk yang dihasilkan bisa memenuhi standar yang telah ditetapkan dan dengan begitu produk UMKM kita bisa merajai pasar nasional maupun global. Produk UMKM kita harus naik kelas dan menjadi tuan rumah dan raja yang merajai pasar domestik maupun internasional," kata Bang Tyo.
Memang sebagaimana diketahui, lanjut Bang Tyo, salah satu target yang diharapkan dari kegiatan tersebut adalah pelaku UMKM memahami kesesuaian produk dengan SNI. Pelaku UMKM didorong untuk meningkatkan kualitas produk dan perluasan pemasaran dengan cara memberi peluang mendapatkan sertifikasi SNI yang dikeluarkan BSN.
Sehingga pada kesempatan tersebut, Bang Tyo mengatakan apa yang telah dilakukannya selama ini dengan menggandeng mitra kerja yang terkait merupakan bentuk keseriusannya dalam mendorong UMKM di Bangka Belitung agar bisa bersaing dipasar nasional maupun internasional.
"Apa yang telah kita lakukan selama ini dengan menggandeng mitra kerja kami yang terkait, semata-mata hanya untuk memenuhi harapan dan aspirasi masyarakat Babel dalam sektor peningkatan UMKM adalah merupakan bentuk keseriusan kami dalam mendorong UMKM kita agar bisa bersaing dipasar nasional maupun internasional dan tentunya menjadi salah satu pemicu pertumbuhan ekonomi nasional yang pada prinsipnya adalah kesemuanya itu untuk kesejahteraan bagi para pelaku UMKM itu sendiri," tutur Bang Tyo.
Karena itu, lanjut Bang Tyo, dalam sosialisasi pihaknya juga menggandeng mitra kerja Komisi VI DPR RI yakn Badan Standardisasi Nasional untuk mengadakan kegiatan ini.
Dia berharap kedepan seluruh produk UMKM di Bangka Belitung sudah SNI, sehingga bisa bersainh di tingkat nasional maupun internasional.
"Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi para peserta yang hadir dalam forum ini baik bagi pemula, pelaku maupun konsumen dari produk-produk UMKM kita yang ada di Bangka Belitung Khususnya masyarakat Kabupaten Bangka yang menjadi tuan rumah kegiatan kita saat ini," harap Bang Tyo.