BANGKA BARAT - Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi NasDem Dapil Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Zuristyo Firmadata kembali menggelar Forum Sosialisasi Kemudahan Berusaha.
Namun kali ini, program kemitraan yang bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan RI ini diselenggarakan di wilayah Kabupaten Bangka Barat.
Sosialisasi dilaksanakan selama dua hari mulai 8-9 Maret 2023 dan terbagi di dua titik yakni Andara Cafe & Resto Kecamatan Kelapa dan Resto & Penginapan Taman Dukuh Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat. Kegiatan dihadiri masyarakat umum, para pemuda dan pelaku UMKM yang ada di wilayah Kabupaten Bangka Barat.
Dalam forum sosialisasi ini, selain Bang Tyo--sapaan akrab Zuristyo Formadata--sebagai pembicara, juga menghadirkan beberapa narasumber yakni Tondy Hormartua Farasur SH selaku Analis Perdagangan Ahli Muda Direktorat Bina Usaha Perdagangan Kementerian Perdagangan RI, Susilawati SE.MM.MPd selaku Akademisi, Andi Rante dari Kalangan Ekonom Milenial, Mansyah S.Thi selaku Pemerhati UMKM Kabupaten Bangka Barat sekaligus Anggota Komisi 2 DPRD Provinsi Bangka Belitung dan Elfi Oktianti SH, penggiat UMKM dan Praktisi Hukum selaku moderator kegiatan.
Sama dengan sosialisasi sebelumnya, dalam kesempatan ini Bang Tyo kembali menaruh harapan besar kepada masyarakat Bangka Belitung khususnya masyarakat di Kabupaten Bangka Barat sebagai kampung halaman tempat kelahirannya agar mau membangun usaha mikro kecil (UMK) atau yang telah memulai usaha itu bisa menangkap peluang yang telah disediakan oleh alam berupa sumber daya alam yang melimpah dan kemudahan yang telah di atur oleh pemerintah.
"Melalui Forum ini, saya selaku perwakilan masyarakat Babel khususnya Bangka Barat di DPR RI memfasilitasi dengan menggandeng langsung pihak dari Kementerian Perdagangan RI untuk bisa menjawab dan menjadi solusi dari harapan - harapan masyarakat Bangka Barat khususnya para pelaku UMKM.
Kita menyadari bahwa pergerakan ekonomi Indonesia banyak disumbang dari sektor konsusmi, ini adalah peluang bagi masyarakat agar pasar yang begitu mudah dan begitu besar di negeri kita sendiri seharusnya bisa dinikmati oleh kita sendiri, sebagai tuan rumah dinegeri kita sendiri melalui wirausaha," ujar Bang Tyo saat membuka sosialisasi.
Selain Pasar dalam negeri,kata Bang Tyo, potensi yang ada di Bangka Belitung khususnya Bangka Barat cukup banyak yang berkualitas ekspor, salah satunya udang paname.
"Produksi Udang kita ini seharusnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat Bangka Barat dengan mengelola system bisnisnya mulai dari hulu hingga hilirnya itu sebisa mungkin, semua ada di Bangka Belitung. Jika ini terjadi tentunya membuka kembali potensi usaha, lapangan pekerjaan dan pastinya memberi nilai tambah bagi masyarakat dan daerah pada umumnya," tutur Bang Tyo.
"Hal inilah yang menjadi salah satu konsen kita di DPR agar kiranya harapan kita bersama ini bisa terwujud. Memang membangun sebuah kemajuan dalam dunia usaha dibidang perdagangan itu tak mudah, karena membutuhkan permodalan yang tak sedikit guna membangun infrastruktur yang memadai sebagai penunjang dan kemudahan jalur perdagangan, tapi jika kita semua masyarakat Bangka Belitung khususnya Bangka Barat kompak, gigih dan mau berusaha bersama, saya rasa tak ada yang sulit.
Selain peluang bisnis di sektor tambak dan laut, di sektor lain seperti perkebunan dan pertanian juga sangat memungkinkan untuk menjadi salah satu solusi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ini semua bisa dikemas menjadi sebuah peluang bisnis yang mendatangkan income bagi masyarakat selain dari komudity utama Babel yakni Timah.
Inilah yang kita perjuangkan bersama sama salah satu caranya dengan melalui kegiatan sosialisasi seperti ini agar Masyarakat kita bisa mendapatkan informasi apa yang dibutuhkan dalam memulai atau meningkatkan usaha," tambahhya.
Lebih lanjut Bang Tyo berujar, selain komuditi utama masyarajkat Babel yaitu timah, juga ada dari sektor perkebunan yaitu zawit. Pihaknya di DPR dengan Kementerian Perdagangan RI sebagai mitra kerjadi komisi VI, selalu bekerja agar melimpahnya ladang sawit yang ada di Bangka Belitung khususnya Bangka Barat itu seirama dengan pendapatan masyarakat setempat yang konsen di perkebunan sawit sebagai petani maupun industri sawit.
"Kami Komisi VI DPR RI Bersama Kementerian Perdagangan RI dan Kementerian Lembaga terkait selalu konsen dalam memperbaiki tata kelola niaga sawit. Tata kelola niaga sawit kita benahi agar semua pelaku usaha dalam industri sawit termasuk masyarakat umum sebagai petani, pedagang hingga konsumen termasuk daerah penghasil sawit bisa menikmati secara adil dan merata pendapatan yang diperoleh dari industri sawit," tegas Bang Tyo.
Karena itu, dikatakannya, selaku wakil rakyat Babel yang duduk di Komisi IV DPR RI, dirinya akan terus berupaya memboyong program kesejahteraan masyarakat melalui mitra kerja di kementerian untuk dibawa ke Provinsi Bangka Belitung.