Yayasan Nur Dewi Lestari Babel : Bullying dan Pelecehan Seksual Pada Anak Berawal Dari Medsos

--
Ia menyambut baik terhadap FGD ini dan memang perlu dilakukan untuk memitigasi dan mereduksi dari perilaku bullying maupun pelecahan seksual.
Iptu berharap dengan hadirnya para guru dan tenaga didik baik di sekolah umum maupun pihak pondok pesantren di FGD ini, semoga dapat memberikan pesan kepada tenaga didik, tentunya untuk bisa memitigasi, meruduksi perilaku bullying maupun pecehan sesual, yang akhir-akhir ini semakin banyak terjadi di di sekolah.
BACA JUGA:Karang Taruna dan Dinas Sosial Bangka Kaji Tiru Sekolah Rakyat Sumsel dan Karang Taruna Palembang
Pihak Polda Babel memberikan pencerahan dalam perspektif hukumnya, agar para tenaga didik bisa memahami, mengevaluasi dan memberikan pemahaman kepada murid-muridnya walaupun kadang juga harus banyak maklum ketika memberikan nasehat karena masih anak-anak dan bukan dalam perilaku orang yang sudah dewasa.
BACA JUGA:Garmin Venu 4 Hadir di Indonesia, Segini Harganya
"Kalau seandainya yang dilakukan guru selama itu tidak berbenturan dengan aturan hukum, maka mungkin tidak akan jadi masalah, sebab kalau kita berbicara kolerasi hukum terkait apa yang dilakukan pihak sekolah khususnya dan selama itu sesuai dengan jalur aturan yang benar, tidak melanggar aturan yang di atasnya, maka tidak masalah demi kebaikan anak. Sebab anak adalah amanah yang harus didik dengan benar, agar kelak mampu menjadi generasi yang memang diharapkan dapat meneruskan cita-cita perjuangan bangsa dan negara Indonesia di masa mendatang," harap Windu.
BACA JUGA:Rekonstruksi di Lokasi, 2 Pelaku Peragakan Cara Membunuh Wartawan Adityawarman
Mewakili Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk (DP3ACSKB) Provinsi Kepulauan Babel, Basirwan menyambut baik atas dilaksanakannya FGD ini dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan khususnya dalam memberikan perlindungan hak anak dari berbagai bentuk kekerasan verbal maupun fisik termasuk bullying.
Karena berbagai kasus perilaku bullying dewasa ini semakin mengkawatirkan termasuk di lingkungan dunia pendidikan.
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Gelar Pertemuan Nasional, Tekankan Mutu Layanan dan Apresiasi Faskes
Ia mengaku khawatir karena di era ini para siswa tingkat SD saja sudah bisa melakukan bullying kepada sesama temannya di sekolah, padahal tanpa disadari bahwa hal tersebut dapat memberikan dampak menyakitkan bagi teman yang menjadi korban bullying.
Namun hal ini justeru bisa terjadi dimana saja dalam berbagai bentuk ancaman dan sejenisnya.
BACA JUGA:Akan Rombak Kabinet, Ini Pertimbangan Fery Insani Dalam Penempatan Pejabat Bangka
"Padahal dampak dari perilaku bullying ini
cukup besar, karena bisa menyebabkan korban depresi, menurunkan daya belajar bahkan ada yang nekat mengakhiri hidupnya sendiri. Sehingga hal inilah yang harus dijaga dari para generasi muda, terlebih di tengah dunia perkembangan kemudahan gadget saat ini," ujar Kepala Sub Bagian Tata Usaha DP3ACSKB itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: