Skandal Investasi Aplikasi RisetCar di Belitung: 2.000 Orang Jadi Korban, Termasuk 5 Pejabat?

Skandal Investasi Aplikasi RisetCar di Belitung: 2.000 Orang Jadi Korban, Termasuk 5 Pejabat?

--

AKP Yudha menegaskan pihaknya serius menangani kasus ini. Hingga kini, sudah ada tiga laporan aduan resmi yang masuk ke SPKT Polres Belitung.

“Iya benar, ada laporan tersebut. Salah satu terlapor adalah oknum guru di Tanjungpandan. Tapi, laporan yang disampaikan masih berstatus pengaduan," ungkapnya.

Kendati baru berstatus aduan, jajaran Satreskrim langsung bergerak melakukan penyelidikan awal dengan mengumpulkan barang bukti terkait dugaan kasus penipuan tersebut.

“Kami masih mendalami kasus ini, termasuk jumlah nilai kerugiannya. Untuk perkembangan lebih lanjut mengenai laporan aduan nanti akan kita sampaikan kembali,” ujar AKP Yudha.

BACA JUGA:Inflasi Babel pada Agustus 2025 Tetap Terjaga

Ia juga mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap tawaran investasi dengan janji keuntungan fantastis. “Kalau ada yang menjanjikan untung besar dalam waktu cepat, sebaiknya curiga. Cek legalitasnya di OJK,” tandasnya.

Korban Enggan Melapor

Menariknya, sejumlah pejabat di Belitung yang disebut ikut menjadi korban justru memilih bungkam. Ada yang beralasan demi menjaga nama baik, ada pula yang tidak ingin terseret lebih jauh dalam persoalan hukum.

Sikap diam ini justru memperlambat proses hukum. Tanpa laporan resmi, aparat kepolisian kesulitan memetakan jumlah korban sebenarnya dan total kerugian yang ditimbulkan.

Ribuan Orang Jadi Korban

Sebelumnya, berdasarkan informasi yang dihimpun, jumlah korban di Belitung diperkirakan mencapai 2.000 orang. Bahkan, jika ditotal dengan wilayah lain di Indonesia, jumlahnya bisa lebih besar.

BACA JUGA:Inflasi Babel pada Agustus 2025 Tetap Terjaga

“Korban bukan hanya puluhan, tapi ribuan. Kerugian bisa miliaran rupiah,” ujar seorang pria warga Kecamatan Tanjungpandan kepada Belitong Ekspres, Rabu Agustus 2025.

Korban Melati juga mengungkapkan, dalam grup WhatsApp RisetCar, terlapor EA sempat disebut memiliki anggota hingga 6.000 orang dengan pendapatan harian Rp24 juta.

Sementara itu, EA sendiri mengakui ribuan orang memang menjadi korban, mayoritas berada di Pulau Jawa. “Di Belitung ada sekitar 2.000 orang. Tapi yang di bawah saya hanya 10 orang,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: