Skandal Investasi Aplikasi RisetCar di Belitung: 2.000 Orang Jadi Korban, Termasuk 5 Pejabat?

Salah seorang korban, perempuan yang meminta identitasnya disamarkan dengan nama Melati, mengaku ikut berinvestasi sejak Juli 2025. Ia menyetorkan dana sekitar Rp13 juta setelah diyakinkan dengan presentasi yang terlihat meyakinkan.

“Katanya bisa dapat bonus sampai ratusan juta rupiah. Awalnya masuk akal karena ditunjukkan data-data. Tapi begitu mau tarik uang, saldo tidak bisa dicairkan,” ungkap Melati kecewa.

Oknum Guru Ngaku Juga Korban

Di sisi lain, EA yang menjadi terlapor justru membantah dirinya pelaku utama. Ia mengklaim hanya perantara sekaligus korban yang ikut merugi dalam skema investasi itu.

BACA JUGA:Penuh Diskon dan Banjir Hadiah, Ini Semarak Peringatan HUT ke-10 TKPP

“Saya juga ditipu. Pelakunya RisetCar dengan admin bernama Molly,” kata EA saat dikonfirmasi Belitong Ekspres, pada Selasa 26 Agustus 2025.

Ia menegaskan tidak akan bertanggung jawab atas tuntutan pengembalian modal dari para member. “Mereka bergabung dengan kesadaran penuh, transfer uang langsung ke rekening yang ada di aplikasi, bukan ke saya,” jelasnya.

Janji Manis, Fakta Pahit

Secara konsep, RisetCar dikenal sebagai startup teknologi transportasi yang sedang mengembangkan robotaxi atau taksi tanpa sopir di Indonesia. Mereka bahkan berencana uji coba di Jakarta tahun 2025 dan peluncuran resmi pada 2026.

BACA JUGA:Meluncur Oktober, Vivo X300 Bawa Kamera 200 MP

Promosi aplikasi ini menawarkan peluang bisnis bagi pemilik kendaraan pribadi untuk memperoleh pendapatan tambahan lewat integrasi dengan Grab, Gojek, hingga Maxim.

Skema tersebut dipoles dengan janji keuntungan besar yang membuat banyak masyarakat tergiur, termasuk kalangan pendidik hingga pejabat daerah.

Namun, di Kabupaten Belitung konsep itu diduga dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menjerat korban melalui investasi skema ponzi di Indonesia yang akhirnya menjadi scam.

Polisi Ingatkan Warga Lebih Waspada

BACA JUGA:Motor Klasik Royal Enfield Ini Limited Edition, Hanya 90 Unit di Indonesia

Sumber: