TOP! PLN Kembali Pertahankan Posisi Puncak Sektor Utilitas Fortune Southeast Asia 500

Ilustrasi PLTS terapung Cirata 192 MWp di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Kehadiran PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara ini menjadi bukti bahwa PLN mampu menjadikan transisi energi menjadi sebuah kekuatan untuk meningkatkan ketahanan energi nasional--
Penjualan tenaga listrik ini menjadi penopang utama pendapatan perseroan, di mana penjualan mencapai Rp353,17 triliun, meningkat dari Rp333,19 triliun pada tahun sebelumnya.
Dengan kinerja positif ini, PLN mencatatkan laba bersih sebesar Rp17,76 triliun.
BACA JUGA:366 Jamaah Haji Babel Kloter 6 PLM Telah Tiba di Babel
Dengan kinerja impresif tersebut PLN tidak hanya menjadi perusahaan utilitas terbesar di kawasan, tetapi juga menempati peringkat ke-6 dalam daftar keseluruhan yang memuat 500 perusahaan terbesar se-Asia Tenggara berdasarkan pendapatan.
“Capaian ini sejalan dengan visi PLN untuk menjadi bagian dari Top 500 Global Company.
Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat dan dukungan pemerintah yang menjadi fondasi kuat dalam menjaga ketahanan dan kemandirian energi nasional,” tambah Darmawan.
BACA JUGA:Nenek 75 Tahun Hilang di Perkebunan Kampung Cit
Sementara itu Asia Editor Fortune, Nicholas Gordon, mengungkapkan bahwa posisi PLN dalam daftar Fortune 500 Southeast Asia ini menunjukkan pentingnya sektor energi dalam struktur ekonomi Asia Tenggara.
"Peringkat ke-6 berdasarkan pendapatan tahun ini adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Peringkat ini menyoroti satu sektor penting dari daftar ini, yaitu energi, baik itu pemanfaatan sumber daya, pembangkitan listrik, maupun transmisi listrik sebagai sektor dominan dalam Southeast Asia 500, yang menyumbang hampir sepertiga dari total pendapatan daftar tersebut," kata Gordon.
BACA JUGA:Satresnarkoba Polres Bangka Bekuk Pengedar Sabu di Belinyu
Ia juga menambahkan bahwa Indonesia mendominasi daftar Fortune Southeast Asia 500 tahun ini dengan jumlah 109 perusahaan, disusul Thailand dengan 100 perusahaan, Malaysia dengan 92 perusahaan, Singapura dengan 81 perusahaan, dan Vietnam dengan 76 perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: