Inflasi Bangka Belitung April 2025 Melandai, Bank Indonesia Terus Perkuat Sinergi Pengendalian Harga

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rommy S. Tamawiwy--
BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada April 2025, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat inflasi bulanan sebesar 0,77% (mtm), menurun dibandingkan Maret yang mencapai 1,83% (mtm), dan berada di bawah rata-rata nasional sebesar 1,17% (mtm).
Peningkatan harga terutama terjadi pada kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan inflasi 1,87% (mtm), didorong oleh komoditas seperti sawi hijau, ikan selar, dan kangkung. Namun, tekanan inflasi sedikit teredam oleh deflasi sebesar
0,49% (mtm) pada kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan.
BACA JUGA:Peringatan Hardiknas 2025, Sekda Mie Go Ajak Aktif Wujudkan Pendidikan Inklusif
Secara tahunan, inflasi Bangka Belitung tercatat 1,37% (yoy), naik dari 1,13% (yoy) pada Maret, tetapi tetap lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 1,95% (yoy). Inflasi tahunan terutama disumbang oleh kenaikan harga pada kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau (1,97% yoy), seperti sigaret kretek mesin dan minyak goreng, serta kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya yang dipengaruhi oleh naiknya harga emas perhiasan.
BACA JUGA:Pemprov akan Perkuat Jabatan Fungsional ASN
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rommy S. Tamawiwy, menjelaskan bahwa tekanan inflasi bulanan utamanya bersumber dari kenaikan
harga sayuran akibat terbatasnya pasokan lokal di tengah tingginya permintaan masyarakat. Faktor cuaca ekstrem dan penurunan kesuburan lahan turut memengaruhi produktivitas.
Sementara itu, berkurangnya pasokan ikan segar pasca-Idulfitri dan cuaca ekstrim yang menghambat aktivitas melaut juga menjadi pemicu naiknya harga ikan.
BACA JUGA:PKS Dukung Rencana Gubernur Fungsikan Pelabuhan Sadai
Secara spasial, seluruh wilayah yang disurvei Indeks Harga Konsumen (IHK)
mengalami inflasi baik secara bulanan maupun tahunan.
Tanjungpandan tercatat mengalami inflasi bulanan tertinggi yaitu sebesar 0,95% (mtm). Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yaitu ikan bulat, sawi hijau dan ikan kerisi. Kemudian diikuti oleh Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bankga Barat yang masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,85% (mtm) dan 0,66% (mtm).
BACA JUGA:Bank Indoensia Gelar Festival Cerite Serantau Meriahkan Hari Buku Sedunia 2025 di Bangka Belitung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: