Pelabuhan Pangkalbalam Dikeruk, Kapal Ekspor Impor Dialihkan ke Sadai dan Belinyu

Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani--
BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Hidayat Arsani merencanakan pengalihan kegiatan kapal ekspor impor di Pelabuhan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang ke Pelabuhan Belinyu Kabupaten Bangka dan Sadai Kabupaten Bangka Selatan.
Pengalihan ini dilakukan saat dilakukan pengerukan alur Pangkalbalam sekaligus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Sadai dan Tanjung Gudang.
BACA JUGA:Umumkan Pemenang BRImo FSTVL 2024, Nasabah BRI Bawa Pulang Mobil BMW hingga Ribuan Tabungan Emas
Menurutnya pengalihan sementara kegiatan ekspor impor ke Pelabuhan Belinyu dan Pelabuhan Sadai berdasarkan hasil peninjauan alur pelayaran kapal di Pelabuhan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang beberapa waktu lalu yang mengalami pendangkalan, sehingga menjadi kendala bagi lalu lintas kapal berukuran besar untuk masuk ke pelabuhan tersebut.
"Alur pelayaran kapal di Pelabuhan Pangkalbalam ini yang mengalami pendangkalan ini harus dikeruk dan untuk sementara aktivitas ekspor impor akan dialihkan ke Pelabuhan Sadai dan Belinyu," katanya, Jumat (2/5).
BACA JUGA:Ada Kebun Sawit di Tengah Sawah Rias, Pengairan Kering, Panen Anjlok
Dalam mempercepat pengalihan kegiatan ekspor impor di dua pelabuhan ini, Pemprov Babel akan segera mengeluarkan peraturan daerah agar pengalihan ini terlindungi secara hukum.
"Saya akan segera berkoordinasi dengan DPRD untuk segera mengeluarkan perda pengalihan kegiatan ekspor impor dari Pelabuhan Pangkalbalam ke Pelabuhan Sadai dan Belinyu ini," katanya.
BACA JUGA:309 Desa dan 84 Kelurahan se-Babel Akan Berdiri Koperasi Merah Putih
Menurut dia saat ini alur pelayaran kapal di Pelabuhan Pangkalbalam hanya bisa dilewati kapal-kapal berukuran kecil dan kapal angkutan batu bara.
Sementara kondisi alur di Pelabuhan Sadai dan Belinyu sudah dalam, sehingga bisa dilewati kapal-kapal berukuran besar.
"Kapal-kapal bermuatan batu bara untuk kebutuhan pembangkit tenaga listrik di Pelabuhan Pangkalbalam ini juga cukup berisiko mengalami kandas, karena di saat air laut surut alur pelayaran kapal akan semakin dangkal," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: