Biografi Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik Dunia Pertama dari Amerika Latin yang Baru Wafat

Paus Fransiskus --Foto: ist
Meski demikian, ia tetap aktif secara fisik dan akhirnya diangkat menjadi Uskup Agung Buenos Aires pada 1998.
Sebagai kardinal, Bergoglio dikenal dengan gaya hidup sederhananya. Ia kerap menggunakan transportasi umum alih-alih mobil dinas dengan sopir.
Dalam khotbahnya, ia sering menyinggung isu ketimpangan dan penderitaan kaum miskin, secara halus mengkritik pemerintah yang gagal melindungi kelompok paling rentan. Ia pun dikenal sebagai suara bagi inklusi sosial -- tema yang kelak menjadi ciri khas kepemimpinannya sebagai paus.
BACA JUGA:Kasus Dokter Surya Masih Terus Berlanjut, Berkas Perkara Masuk Tahap Dua
BACA JUGA:Korupsi Ratusan Juta, Ini Jadwal Sidang Dua Mantan Pejabat Bumdes Fajar Indah
Paus dari luar Eropa
Sebagai paus ke-266 dalam sejarah Gereja Katolik, Fransiskus adalah paus pertama non-Eropa sejak Gregorius III --yang lahir di wilayah yang kini menjadi Suriah dan terpilih pada tahun 731.
Ia memilih nama Fransiskus untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi, seorang biarawan abad ke-13 yang dikenal karena kepeduliannya terhadap kaum miskin dan kasih sayangnya terhadap hewan.
Fransiskus menempuh pendidikan filsafat dan meraih gelar magister kimia dari Universitas Buenos Aires. Ia juga pernah mengajar sastra, psikologi, filsafat, dan teologi sebelum menjadi Uskup Agung Buenos Aires.
Masa mudanya diisi dengan kegiatan yang jauh dari gambaran rohaniwan. Ia gemar menari tango bersama kekasihnya sebelum akhirnya terpanggil menjalani hidup religius.
Ia pernah bekerja sebagai penjaga keamanan di sebuah bar dan sempat menjadi petugas kebersihan.
Selama menjabat sebagai uskup agung, ia dikenal karena tindakannya yang menyentuh: mencuci kaki pasien AIDS -- sebuah tindakan yang mengingatkan pada kisah Yesus yang membasuh kaki para murid-nya.
BACA JUGA:Penyelundupan 48 Balok Timah Sopir Hengki Jadi Tumbal, Kini Mulai Diadili
BACA JUGA:Siap-siap, 30% ASN Pemprov
Kepausan bernafas reformasi
Sejak awal masa kepausannya, Paus Fransiskus membawa suasana yang berbeda. Ia menolak tinggal di Istana Apostolik dan lebih memilih kediaman tamu yang sederhana di Vatikan.
Ia juga menanggalkan banyak protokol formal yang melekat pada jabatan paus, menandai perubahan gaya kepemimpinan yang lebih membumi dan mudah didekati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: antara