Refleksi Hari Guru: Menjawab Tantangan Kesejahteraan dan Profesionalisme di Dunia Pendidikan
![Refleksi Hari Guru: Menjawab Tantangan Kesejahteraan dan Profesionalisme di Dunia Pendidikan](https://babelpos.disway.id/upload/fe9f220e1a13bbd86b651fad129ea594.jpg)
Rusi Sartono --Foto: ist
Selain peran pemerintah, masyarakat juga memiliki tanggung jawab untuk mendukung guru sebagai mitra dalam mendidik anak-anak. Sayangnya, penghormatan terhadap profesi guru sering kali hanya bersifat simbolis, tanpa diiringi oleh pemahaman mendalam tentang tantangan yang mereka hadapi. Di era modern ini, guru sering kali menjadi sasaran kritik atas rendahnya kualitas pendidikan, tanpa mempertimbangkan faktor struktural yang membatasi kinerja mereka. Kesadaran kolektif untuk menghargai peran guru secara substansial, bukan sekadar seremonial, harus terus dibangun.
Pendidikan yang berkualitas tidak hanya bergantung pada guru, tetapi juga pada sinergi antara berbagai elemen, termasuk kurikulum, fasilitas, dan peran orang tua. Kurikulum yang terlalu padat dan tidak fleksibel sering kali menjadi penghalang bagi guru untuk berinovasi dalam proses pembelajaran. Sistem pendidikan yang rigid cenderung memaksa guru untuk fokus pada pencapaian target akademik, tanpa memberikan ruang bagi pengembangan karakter dan kreativitas siswa. Dalam konteks ini, reformasi kurikulum yang lebih humanis dan adaptif menjadi kebutuhan mendesak.
Sementara itu, kondisi fasilitas pendidikan yang memadai juga menjadi prasyarat untuk mendukung kinerja guru. Di banyak daerah, terutama di wilayah terpencil, infrastruktur pendidikan masih jauh dari memadai. Sekolah-sekolah dengan fasilitas yang terbatas sering kali memaksa guru untuk bekerja dalam kondisi yang tidak ideal, yang pada akhirnya memengaruhi kualitas pembelajaran. Investasi dalam pembangunan fasilitas pendidikan yang merata harus menjadi prioritas untuk mendukung guru dalam melaksanakan tugas mereka.
Hari Guru juga harus menjadi momen untuk menyoroti pentingnya pengembangan karakter siswa sebagai bagian integral dari pendidikan. Dalam sistem pendidikan yang sering kali terfokus pada nilai akademik, peran guru sebagai pembentuk karakter sering kali terabaikan. Padahal, tantangan masa depan, seperti globalisasi dan krisis moral, memerlukan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas dan empati. Guru memiliki peran strategis dalam membentuk nilai-nilai ini, tetapi mereka memerlukan dukungan kebijakan yang memungkinkan mereka untuk menjalankan peran ini secara optimal.
BACA JUGA:KRITIK & PEMBAKARAN BUKU NAJWA SHIHAB
BACA JUGA:REFLEKSI SUMPAH PEMUDA UNTUK PEMUDA BANGKA BELITUNG
Dalam menghadapi tantangan global, seperti perubahan teknologi dan dinamika sosial, peran guru akan semakin krusial. Guru tidak hanya dituntut untuk mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga untuk membimbing siswa agar mampu berpikir kritis, beradaptasi dengan perubahan, dan berkontribusi pada masyarakat. Untuk mencapai tujuan ini, guru perlu diberikan ruang untuk berinovasi dan berkreasi dalam proses pembelajaran. Sistem pendidikan yang mendukung kebebasan akademik dan mendorong eksplorasi metode pengajaran yang baru harus menjadi visi bersama dalam pembangunan pendidikan di Indonesia.
Hari Guru seharusnya tidak hanya menjadi perayaan tahunan, tetapi juga momentum refleksi mendalam terhadap kondisi pendidikan di Indonesia. Dengan mengidentifikasi berbagai tantangan yang dihadapi guru dan mencari solusi yang konkret, kita dapat menjadikan Hari Guru sebagai langkah awal untuk membangun sistem pendidikan yang lebih inklusif, adil, dan berkualitas.
Guru adalah pilar utama pendidikan, tetapi peran mereka hanya akan maksimal jika didukung oleh kebijakan yang berpihak pada peningkatan kualitas pembelajaran dan kesejahteraan. Dalam semangat Hari Guru, mari kita bergerak bersama untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang tidak hanya menghormati guru secara simbolis, tetapi juga memberdayakan mereka sebagai agen perubahan yang sesungguhnya.
BACA JUGA:Mahasiswa ; Demokrasi Yang Belum Mati
BACA JUGA:Manusia dan Masa Depan Ekonomi Hijau Biru di Bangka Belitung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: