Suara Damai Untuk Pesta Demokrasi dari Kampung Naga

Suara Damai Untuk Pesta Demokrasi dari Kampung Naga

Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Jabar Hedi Ardia (kanan) berbincang dengan warga adat saat acara sosialisasi pemilihan kepala daerah di Kampung Naga, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Ta--Foto Antara

"Kampung Naga salah satu segmen harus kami berikan edukasi, itu sesuai dengan instruksi KPU RI, kami datang ke sini untuk mensosialisasikan, kita berharap betul angka partisipasi pemilih naik, jadi 76 persen," kata Hedi saat kunjungannya ke Kampung Naga.

Kedatangannya ke Kampung Naga itu mendapatkan banyak pesan dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi masyarakat adat seperti halnya menjaga netralitas, menjaga kerukunan, dan kebersamaan dalam momentum pesta demokrasi, hal itu bisa menjadi contoh bagi masyarakat lainnya tentang perbedaan, juga menghargai tentang proses politik.

BACA JUGA:Tantangan Mencapai Kemiskinan Ekstrem Nol Persen

BACA JUGA:Realisasi anggaran pembangunan IKN capai Rp5,5 triliun per Mei 2024

Menurutnya masih banyak hal yang harus dicontoh dari kepedulian warga adat Kampung Naga tentang menyambut pesta demokrasi yang tidak hanya menjaga kerukunan dan saling menghargai, tapi juga antusias partisipasi untuk menyalurkan hak suaranya.

Antusias warga adat dalam berpartisipasi menyalurkan hak suaranya patut dicontoh sebagai upaya memilih pemimpin yang berkualitas, pemimpin yang dipilih secara demokratis dari suara banyak rakyat yang tulus, seperti halnya warga adat Kampung Naga, siapapun yang menang, tidak banyak menuntut, kecuali menjadi pemimpin yang amanah.

"Mungkin masyarakat di luar sana bisa belajar dari kampung sini, Kampung Naga, dengan kearifannya, mereka sangat menjunjung tinggi perbedaan, kemudian juga mereka bisa menghargai proses-proses yang dilakukan, termasuk proses politik," kata Hedi.

Semangat warga adat Kampung Naga itu tentunya bisa menjadi penggerak bagi warga lainnya dalam menerapkan budaya leluhur yang memiliki nilai-nilai selaras dengan demokrasi semisal nilai tentang "silih asih, silih asah, dan silih asuh". Artinya, saling menyayangi, belajar, dan peduli. 

BACA JUGA:Operasi Laut Terpadu Jaring Sriwijaya dan Wallacea 2024

BACA JUGA:Menjaga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: antara