Perekonomian Bangka Belitung Triwulan II 2024 Tetap Tumbuh Positif
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rommy Sariu Tamawiwy .--
BACA JUGA:Ini Langkah Konkret PT Timah untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Namun demikian, ujar Rommy, laju pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung tertahan oleh kinerja LU Industri Pengolahan yang terkontraksi sebesar 5,89% (yoy).
"Kontraksi tersebut utamanya didorong oleh belum optimalnya kinerja subkategori industri logam dasar sebagai dampak proses hukum tata niaga timah. Lebih lanjut, kontraksi LU Industri Pengolahan tercatat semakin dalam seiring penurunan produksi CPO dan turunannya," papar Rommy.
BACA JUGA:Soal Pemeriksaan 12 Kepsek di Basel, Ini Kata Cabdin Pendidikan III Babel
Dari sisi pengeluaran, dikatakan Rommy, membaiknya pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung terutama bersumber dari kinerja Konsumsi Rumah Tangga (RT), Konsumsi Pemerintah dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).
Katanya, konsumsi RT tercatat tumbuh sebesar 2,98% (yoy), ditopang oleh peningkatan konsumsi masyarakat pada momen HBKN Idul Fitri dan Idul Adha serta momentum libur sekolah.
BACA JUGA:Ibu di Toboali Ini Terkejut, Anak Perempuannya Pipis Berdarah, Ternyata Ulah Pria Ini
Selain itu, pencairan THR dan gaji/tunjangan ke-13 bagi PNS/ASN turut mendorong kinerja konsumsi RT.
"Kondisi tersebut juga secara langsung turut berdampak pada komponen Konsumsi Pemerintah yang tumbuh positif sebesar 3,00% (yoy) seiring dengan adanya peningkatan realisasi anggaran untuk belanja pegawai," katanya.
BACA JUGA:Edar Sabu, Ag Ditangkap Polisi dengan BB 7,11 Gram
Lebih jauh Rommy menjelaskan, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga tumbuh sebesar 0,12% (yoy) lebih baik dibandingkan periode sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 0,35% (yoy).
Dimulainya realisasi pembangunan jalan dan konstruksi oleh pemerintah daerah seperti alun-alun, sanitasi, bantuan barang modal hingga investasi pembukaan lahan tambak baru menjadi pendorong peningkatan kinerja PMTB pada triwulan II 2024.
BACA JUGA:Toloy, Pelaku Utama Pencurian Emas Rp1 Miliar Minta Maaf
Namun, kata Rommy, pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung yang lebih tinggi tertahan oleh komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tercatat kontraksi sebesar 34,52% (yoy).
"Kontraksi tersebut terutama disebabkan belum optimalnya kinerja ekspor timah sebagai komoditas utama Bangka Belitung," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: