Prodi D III Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang Bekali Mahasiswa Pelatihan BTCLS

Prodi D III Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang Bekali Mahasiswa Pelatihan BTCLS

--

Dukung Visi Misi Program Studi

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG  - Prodi D III Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang memberikan pembekalan kepada mahasiswa berupa pelatihan Basic Trauma & Cardiac Life Support (BTCLS).

Pelatihan yang diikuti seluruh mahasiswa Tingkat III Prodi D III Keperawatan Pangkalpinang dilaksanakan di Aula Lantai 3 Gedung A Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang. Kegiatan tersebut berlangsung selama enam hari sejak 24-29 Juni 2024 lalu. 

Direktur Poltekkes Pangkalpinang, Akhiat, SKM., M.Si., yang pada kesempatan kali ini diwakili oleh Wakil Direktur II, Nurhayati, M.Kes, menyatakan sangat mendukung kegiatan yang diselenggarakan oleh Prodi D III Keperawatan Pangkalpinang. 

"Kegiatan ini bertujuan untuk  menambah ilmu pengetahuan dan meningkatkan skill mahasiswa tingkat III yang sebentar lagi akan menjadi perawat sesungguhnya.

Saya sangat berharap dengan diadakannya pelatihan ini, dapat menciptakan lulusan-lulusan yang kompeten di bidang keperawatan gawat darurat, sesuai dengan visi yang di usung oleh prodi yaitu unggul di bidang keperawatan gawat darurat di wilayah kepulauan.

Saya selaku pimpinan tentunya selalu mendukung, terutama dari segi birokrasi dan administrasi. Seluruh kegiatan ini di danai oleh DIPA Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang dan saya berterimakasih karena Prodi Keperawatan telah membantu dalam hal penyerapan realisasi anggaran peningkatan kapasitas mahasiswa. Berkaryalah Prodi D III Keperawatan Pangkalpinang, jayalah selalu  Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang," kata Nurhayati dalam keterangan resminya, Selasa (7/6/2024).

Ketua Jurusan Keperawatan, Erni Chaerani, S.Pd., MKM mengatakan bahwa pelatihan ini rutin di selenggarakan setiap tahun oleh Prodi D III Keperawatan Pangkalpinang, sebagai salah satu upaya untuk mendukung visi misi program studi. 

“Pelatihan ini kami selenggarakan salah satunya untuk menunjang Visi Misi Prodi D III Keperawatan Pangkalpinang yaitu “Menghasilkan Ahli Madya Keperawatan yang Unggul di Indonesia dalam Bidang Keperawatan Gawat Darurat di Wilayah Kepulauan tahun 2026”, sehingga calon lulusan diharuskan sudah memiliki kecakapan di bidang kegawatdaruratan di buktikan dengan sudah memiliki sertifikat BTCLS," jelas Erni. 

Dalam menyelenggarakan pelatihan BTCLS kali ini, Prodi D III Keperawatan Pangkalpinang bekerjasama dengan pihak ketiga yaitu Emergency Medical Training (EMT) 119, yang merupakan lembaga provider pelatihan BTCLS yang sudah terdaftar di Kementerian Kesehatan, sehingga struktur kurikulum pelatihannya sudah mengikuti kurikulum dari Kemenkes. 

Kegiatan pelatihan ini berjalan selama 6 hari, dengan pembagian waktu pelaksanaan  3 hari pertama di isi dengan teori mengenai sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT), bantuan hidup dasar (BHD), triage pasien, initial assesment, penatalaksanaan pasien dengan gangguan jalan nafas dan pernafasan (airway&breathing), penatalaksanaan pasien akibat trauma kepala dan spinal, penatalaksanaan pasien akibat trauma thoraks dan abdomen, penatalaksanaan pasien akibat trauma musculoskeletal, penatalaksanaan pasien akibat trauma luka bakar, penatalaksanaan pasien dengan gangguan sirkulasi, penatalaksanaan kegawatdaruratan gangguan kardiovaskuler dan evakuasi serta transportasi. 

Kemudian dilanjutkan dengan 2 hari praktik skill yaitu RJP Dewasa, RJP Anak, initial assesment, airway&breathing, triage, EKG, resusitasi cairan, tim initial assesment, transportasi dan evakuasi, serta balut bidai, dan terakhir ditutup dengan ujian tulis dan ujian initial assessment dan Bantuan Hidup Dasar. 

Selain itu, di sela kegiatan praktik, tim EMT menyisipkan kegiatan simulasi bencana dimana seluruh peserta kegiatan di uji kemampuannya dalam melakukan triage, evakuasi dan transportasi, initial assessment serta melakukan pertolongan pertama pada korban sebelum di rujuk ke fasilitas kesehatan.

"Harapannya, pelatihan ini dapat membekali mahasiswa mengenai pertolongan pertama kasus kegawatdaruratan, agar mahasiswa saat masuk mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat tidak kosong sama sekali, dan sebelum turun praktik klinik keperawatan gawat darurat di rumah sakit sudah lebih dahulu mengetahui ilmunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: