Memangkas stunting lewat tradisi

Memangkas stunting lewat tradisi

Pengenalan upacara adat "mitoni" yang digelar Pemkot Yogyakarta di Grha Pandawa, Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Sabtu (27/4/2024).--Foto: Antara

Tekan stunting

Angka stunting di DIY pada 2023 masih tercatat 16,4 persen sehingga target untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024 tidak hanya memerlukan kebijakan Pemerintah yang tepat, tetapi juga partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk melalui tradisi.

BACA JUGA:Begini Cara Aktivasi Identitas Kependudukan Digital

BACA JUGA:Pengakuan Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengemukakan bahwa seiring perkembangan zaman kearifan lokal "mitoni" dengan ilmu kesehatan modern perlu dikolaborasikan sebagai langkah strategis mempercepat penurunan stunting.

Melalui setiap sarana dan tahapan upacara itu, ke depan dapat diselipkan pesan-pesan penting mengenai gizi, perawatan prenatal, hingga pentingnya penundaan usia perkawinan.

Kendati tidak digelar secara lengkap, masyarakat diharap dapat menerapkan pesan maupun filosofi dari tradisi itu sesuai dengan kemampuan ekonomi masing-masing.

Tradisi dan kearifan lokal yang dikemas sesuai dengan kebutuhan zaman bisa menjadi medium yang efektif untuk memperbaiki kualitas hidup generasi ke generasi.

Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo pun yakin tradisi "mitoni" mampu berperan dalam menyelesaikan masalah stunting.

Dia menyebut "mitoni" selaras dengan Program Bangga Kencana yang merupakan akronim dari Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana.

Dokter kandungan yang juga mantan Bupati Kulon Progo itu memiliki impian bahwa kelak setiap upacara tradisi "mitoni" dapat difasilitasi secara massal oleh Pemerintah sehingga dapat dilengkapi dengan layanan konsultasi kedokteran hingga USG untuk melihat kondisi janin secara gratis.

Lebih dari sekadar upacara untuk merayakan fase kehamilan, "mitoni" dapat menjadi sebuah gerakan besar menekan stunting demi meningkatkan kualitas hidup generasi yang akan datang. (*)

BACA JUGA:21 PSN sektor transportasi rampung pada 2023

BACA JUGA:Dul, penggiat pendidikan di pedalaman Meratus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: antara