Kasus DBD dan DD di Basel Meningkat, Agus Pranawa : Data Beberapa Puskesmas

Kasus DBD dan DD di Basel Meningkat, Agus Pranawa : Data Beberapa Puskesmas

dr. Agus Purnawa--Foto: Ilham

BABELPOS.ID, TOBOALI - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) memaparkan angka penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Demam Dengue (DD) mengalami peningkatan di sejumlah Puskesmas.

Hal ini disampaikan oleh Kepala DKPPKB Basel dr. Agus Pranawa pada Jum'at (31/05) saat selesai kegiatan bersih - bersih di Kelurahan Ketapang.

"Dari data yang berhasil kita terima dari beberapa pukesmas di Basel, terdapat 156 pasien yang telah mengalami penyakit DBD dan 79 terpapar DD periode Januari hingga April 2024," ucapnya.

Untuk DBD terdapat 77 kasus yang tersebar di Puskesmas Toboali kasus, Rias 5 kasus, Airgegas 5 kasus,Payung 1 kasus, Simpang Rimba 4, Tukak Sadai 18 Kasus.

Sedangkan untuk penyakit DD terdapat 79 pasien yang tersebar di Puskesmas Toboali 8 kasus, Tiram 16 kasus, Payung 6 kasus, Airgegas 4 kasus,Rias 2 kasus, Batu Betumpang 1 kasus, Simpang Rimba 1 kasus dan Tanjunglabu 1 kasus.

"Dari data tersebut terdapat 156 pasien yang terpapar DBD dan DD yang dirawat di Puskesmas Basel," sebutnya.

BACA JUGA:DBD di Basel, HMI Desak Pemkab Bertindak Cepat

BACA JUGA:Kasus DBD Meningkat, Bupati Basel Intruksikan Ini

Diterangkannya, penyakit DBD mempunyai ciri demam tinggi mendadak, timbul gejala lain seperti nyeri kepala, nyeri dibagian belakang bola mata, terkadang juga nyeri perut, ada tanda ruam atau bintik merah di kulit, demam yang tidak disertai dengan batuk atau sakit di tenggorokan, serta trombosit dan leukosit turun.

Untuk DD biasanya demam tinggi, timbul gejala lain seperti sakit kepala, nyeri otot dan sendi, kadar trombosit dalam darahmya menurun, panas akan turun pada hari ketiga atau keempat, serta tingkat penyembuhannya lebih baik.

"Biasanya juga terjadi peningkatan hematokrit naik 20 % dari jumlah normal, pendarahan pada jaringan lunak seperti hidung, mulut dan gusi, serta terjadi perembesan plasma," terangnya 

"Kendati sama gigitan nyamuknya, tetapi antara DBD dan DD tentunya mempunyai ciri - ciri yang beda apabila terpapar," tambahnya.

BACA JUGA:Kasus DBD Meningkat, Ternyata 90 Persen Rumah di Kelurahan Teladan Banyak Jentik Nyamuk

BACA JUGA:Kasus DBD di Basel Meningkat, Ini Himbauan RSUD Kepada Masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: