Diduga Limbah Tambak Dibuang ke Laut, Ini Respon DLH Basel

Diduga Limbah Tambak Dibuang ke Laut, Ini Respon DLH Basel

Hefi Nuranda--Foto: Ilham

BABELPOS.ID, TOBOALI - Dugaan pembuangan limbah tambak udang ke laut oleh salah satu perusahaan di Dusun Gusung, Desa Rias Kabupaten Bangka Selatan (Basel), hingga mencemari areal tangkap nelayan, direspon Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Basel.

Kepala DLH Basel Hefi Nuranda mengatakan, pihaknya sudah turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan. Hasilnya, kondisi hari ini jauh berbeda dibandingkan sebelumnya.

"Kondisi hari ini sudah berbeda dengan kemarin, mungkin ada upaya - upaya dari perusahaan tambak udang yang diketahui bernama PT. Sumber Berkat Multiarta, dengan membersihkan Ipal milik mereka," terangnya, Rabu (22/06).

"Mengenai hasil dari pemeriksaan atas dugaan limbah ke laut ini, kita sedang menunggu hasilnya apakah kesalahan mereka dalam pengelolaannya atau memang sudah sesuai SOP, kita belum tahu, yang pastinya menunggu hasil dari pemeriksaan teman - teman DLH," imbuh Hefi.

BACA JUGA:Laut Gusung Diduga Tercemar Limbah Tambak, Penyu Kepiting Mati, Tangkapan Nelayan Anjlok: Tolong Kami

Namun, ini tetap menjadi catatan bagi DLH Basel apalagi setelah melihat video tersebut terdapat udang yang mati, sehingga perlu dipertanyakan bagaimana pihak perusahaan mengelola limbah tersebut.

"Atas adanya kejadian ini tentunya menjadi catatan tersendiri bagi DLH Basel terkait bagaimana cara mereka mengolah limbah tersebut," ucapnya.

Dikatakan Hafi, kedepan pihaknya juga akan sesering mungkin turun ke lapangan, apalagi setelah menerima laporan. Di luar jadwal kunjungan pihaknya akan langsung mendatangi tambak yang dikeluhkan masyarakat nelayan Gusung.

BACA JUGA:Diduga Limbah Tambak Udang Dibuang ke Laut, Nelayan Gusung Kesal Tangkapan Anjlok

Selain itu, pengawasan perusahaan tambak udang di Basel akan diperketat, terutama masalah Ipal agar memenuhi standar.

"Tetapi bukan hanya Ipal saja, masalah teknik pembudidayaan juga menjadi faktor, sehingga sangat disayangkan dengan udang yang banyak mati ini tentunya berpengaruh dengan limbah yang diolah ini," terangnya.

Hefi berharap pihak perusahaan agar lebih memperhatikan pengelolaan limbah, sehingga kejadian seperti ini tidak terulang kembali.

"Jadi memang apabila dari pengelolaan maupun teknik budidayanya tidak benar, sudah pasti mereka (Perusahaan -red) rugi dan dampaknya pada limbah juga selain menyebabkan polusi juga menimbulkan kerugian bagi mereka," tandasnya.(*)

BACA JUGA:32 Tambak Udang di Basel Belum Miliki IMB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: