1.725 warga Pangkalpinang berisiko stunting

1.725 warga Pangkalpinang berisiko stunting

--

BABELPOS.ID - Pemerintah Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyatakan sebanyak 1.725 warga daerah itu berisiko stunting, sehingga perlu dilakukan langkah dan strategi untuk mencegah kasus tersebut.

"Kita berharap organisasi perangkat daerah (OPD) dan satuan kerja (Satker) untuk menyampaikan program, informasi dan membahas kendala serta menyusun rencana dalam mencegah stunting ini," kata Sekda Kota Pangkalpinang Mie Go saat membuka rakor percepatan penurunan stunting tingkat kota di Pangkalpinang, Selasa.

BACA JUGA:Scoopy VELOCREATIVITY: Serunya Rolling City & Ngumpul Gaya Bareng Komunitas Honda Toboali !

Ia mengatakan dalam upaya percepatan penurunan stunting, Pemerintah Kota Pangkalpinang melakukan pendampingan dan pemantauan kepada kelompok sasaran calon pengantin (catin), ibu hamil (bumil), ibu nifas (bufas) balita dan bayi di bawah dua tahun (baduta).

BACA JUGA:Gub Babel Ingin Ke Depan Petugas Pajak Tak Seperti Reserse

"Pada Juli tahun ini sudah dilakukan pendampingan kepada 6.160 sasaran dan dari data tersebut terdapat 1.725 sasaran yang masuk kategori berisiko stunting," ujarnya.

Ia menyatakan sebanyak 1.725 warga berisiko stunting ini dengan rincian catin didampingi 97 berisiko stunting 44 orang, bumil didampingi 1.022 biresiko 542 orang, bufas 560 berisiko 241 orang dan baduta serta balita didampingi 2.756 dan berisiko 898 anak.

BACA JUGA:Warga Belinyu Antusias Ikuti Bulan Bakti HUT ke-49 PT Timah

"Kita berharap OPD dan Satker yang hadir untuk menyampaikan program sebagai wujud gotong-royong dalam penurunan stunting ini," katanya.

Ia menambahkan Pemkot Pangkalpinang dalam melakukan langkah-langkah percepatan stunting ini masih mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
BACA JUGA:PTUN Kalah, Tapi Pemkab Babar Ogah Memproses SKT, Petani Landbow Nilai Zolim pada Rakyat
Sesuai dengan target nasional 2024, angka stunting mencapai 14 persen dan berdasarkan survei kesehatan Indonesia 2023 angka stunting di Kota Pangkalpinang sebesar 20,6 persen dan mengalami penurunan 6,2 persen menjadi 14,4 persen.

Meskipun target penurunan stunting 14 persen pada 2024 telah tercapai, upaya pencegahan dan penurunan stunting tetap menjadi prioritas nasional, bahkan hingga 2029 seperti tertuang dalam strategi nasional percepatan penurunan stunting (satranas P3S)," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: